CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Menjadi Pembina Apel, Mahfuzh Sampaikan 7 Tanda Orang Bahagia Menurut Rasul

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 531
Sabtu, 7 Februari 2015
Featured Image

[Banda Aceh | Mahbub FC]  Dalam kehidupan ini, kita tentu ingin selalu meraih dan mendapatkan kebahagiaan. Baik dalam kehidupan sehari-hari di dunia maupun kelak nanti di akhirat.

Termasuk dalam keseharian kita selaku Pegawai Negeri Sipil (PNS), baik selaku Kepala KUA maupun penghulu. Kita ingin selalu bahagia, tenang, nyaman sehingga sukses dalam menjalankan tugas-tugasnya.

Untuk itu, dengan merujuk hadits Nabi Muhammad SAW: “Ada 7 Tanda Bahagia Menurut Rasulullah SAW.”

Tandas Mahfuzh, S.Ag Penghulu Muda pada KUA Kecamatan Ulee Kareng dalam kesempatan menjadi pembina apel pagi di depan peserta Diklat Manajemen Perkantoran Moderen bagi KUA Angkatan I Tahun 2015 di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh. (Sabtu, 7/2/2015).

Selanjutnya, dalam apel pagi hari ke-empat pelaksanaan Diklat yang diikuti oleh 30 peserta dari seluruh kabupaten/ kota dalam provinsi Aceh itu Mahfuzh,S.Ag yang alumnus Fakultas Dakwah IAIN (sekaran UIN) Ar-Raniry itu menguraikan 7 tanda orang bahagia sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasul.

Pertama, qalbu syakir yaitu hati yang selalu bersyukur. Bersyukur kepada Allah dan menerima apa yang dia dapatkan untuk digunakan demi kebaikan.

“Kita tidak pernah cukup, tapi sangat baik jika kita merasa cukup,” Ujar Mahfuzh. Misal, kita sudah ada gaji, ada remon dan sebagainya, kita harus pandai bersyukur kepada Allah.

Kedua, al-Azwaj al-shalihah, pasangan hidup yang saleh, menciptakan suasana rumah yang nyaman dan menurunkan keluarga yang saleh. Pada hari kiamat nanti seorang suami akan diminta tanggungjawabnya dalam membimbing istri dan anak. Tentu berbahagia menjadi istri dari suami yang saleh, yang selalu mengajak kepada kebaikan, dan berbahagia menjadi suami dari istri yang tulus selalu mendampingi.

Ketiga, al-aulad al-abrar, anak-anak yang saleh. Anak yang senantiasa berbakti dan mendoakan kedua orangtua.

Keempat, al-bi‘ah al-sholihah, lingkungan yang baik dan kondusif untuk keimanan, lingkungan yang mengingatkan dan mendorong kepada kebaikan.

Kelima, al-mal al-halal yaitu harta yang halal. “Saya yakin, insya Allah selaku Kepala KUA atau penghulu kita selalu menghindar pendapatan yang haram. Namun, mungkin adakalanya kita mendapatkan yang subhat. Untuk itu, marilah kita berupaya semaksimal mungkin selalu mencari rezeki yang halal. Kita hindari korupsi, termasuk gratifikasi. Insya Allah dengan rezeki atau harta yang halal yang kita nikmati, kita akan selalu bahagia dan tenang hidupnya.

Keenam, tafaqquh fi al-din, selalu semangat mempelajari agama. Selalu semangat dalam mengkaji, mempelajari dan mengamalkan ilmu-ilmu agama. Semakin belajar ilmu agama maka hidup manusia akan terarah. Hanya dengan ilmu, amal manusia bernilai pahala. Semakin belajar semakin cinta agama, semakin cinta Allah dan rasul-Nya, cinta ini yang akan mententramkan hatinya. “Walau kita sudah menjadi Kepala KUA, kita masih harus giat belajar, giat membaca dan mempelajari agama,” ajaknya.

Terakhir, ketujuh, umur yang berkah. Umur yang kita jalani selalu mendapat keberkahan dari Allah Swt.Demikian penyampaian ‘kultum’ di apel pagi oleh Mahfuzh, S.Ag selaku salah seorang peserta Diklat Manajemen Perkantoran Moderen bagi KUA Angkatan I Tahun 2015 di Balai Diklat Keagamaan (BDK) Aceh yang berlangsung dari tanggal 4 s/d 10 di BDKA Komplek MAN Model Banda Aceh. [yyy] 

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh