[Kanwil| Yakub] Dalam sambutan tasyakuran peringatan Hari Amal Bhakti (HAB) Kemenag ke 70, Menteri Agama Drs H Lukman Hakim Saifuddin sampaikan beberapa petuah dan ‘titah’ yang bernas. Menag katakan, dalam live streaming yang disiarkan ke semua Kanwil, sebelum atraksi budaya dan bacaan puisi dari H Taufiq Ismail itu, bahwa apresisasi yang disandangkan bagi kita Kemenag selama ini, bisa dimaknakan bentuk penghargaan dan juga bentuk lecutan (cemeti).
Tasyakuran yang di Jakarta dipusatkan di Taman Iskandar Marzuki (TIM), dihadiri pejabat Kemenag dan undangan, serta mitra Kemenag. Selain ribuan aparatur Kemenag pusat yang hadir, kegiatan ini juga diikuti oleh para pegawai Kanwil Kemenag Provinsi se Indonesia melalui saluran live.
Acara ditonton live seluruh Kanwil, di nusantara. Di Kanwil Kemenag Aceh, selain Kakanwil, hadir Kakankemenag Aceh Besar, Kakankemenag Banda Aceh, Kepala UPT Asrama Haji, Kepala BDK Aceh dan jajarannya. Acara lebih bersahaja, dengan makan nasi goreng malam.
Acara yang di aula, pada Jumat malam (22/1) juga, dihadiri Kakanwil dan ajudan, Kabag TU, para Kabid, para Pembimas, Kasubbag/Kasi, dan jajarannya itu, Menag ajak jajarannya agar senantiasa bersih, ikhlas, dengan kerja jujur dengan nurani bersih, dan fisik yang sehat.
Tasyakkur dan Pagelaran Seni HAB 2016, di Auditorium Taman Ismail Marzuki, Kuningan Jakarta, lanjutan dari acara pagi, zikir, di Kemenag Jalan HM Thamrin. Hadir juga pimpinan mantan Menag Maftuh Basyuni, Komisi VIIIDPR RI, Komite 3 DPD RI, Direksi Bank mitra kerja Kemenag, tokoh agama, serta pimpinan majelis dan ormas keagamaan.
Menag Lukman Hakim Saifuddin meminta jajarannya agar bekerja lebih keras dan tepat serta bekerja lebih cerdas dan ikhlas. Sebab, saat ini publik sudah mulai menuntut hasil nyata dari kerja aparatur di bawah pemerintahan Joko Widodo – Jusuf Kalla.
Lukman Hakim, kemudian memaparkan beberapa langkah kunci untuk mengoptimalkan kinerja Kementerian Agama di tahun ini. Meskipun sudah mendapatkan apresiasi positif dari berbagai pihak, Lukman ingin instansinya meraih prestasi lebih tinggi sebagai bentuk syukur terhadap eksistensi kementerian ini yang kini memasuki tahun ke-70.
Lukman Hakim antara lain ajak, pertama, membenahi administrasi dan meningkatkan transparansi; kedua, memperbesar dampak program kementerian bagi pemangku kepentingan; ketiga, mengimplementasikan layanan prima.
Keempat, memperkuat kerjasama; dan kelima, meningkatkan kepekaan sosial.Supaya target-target dapat terpenuhi melalui langkah-langkah itu, Lukman juga mengingatkan agar setiap satuan kerja di kementeriannya meningkatkan sinergi dan integrasi. “Ibarat sapu lidi, ia akan berfungsi optimal jika bersatu erat dan bergerak beriringan,” katanya beramsal.
Tahun 2015 lalu, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen-PAN RB) memberikan predikat B kepada Kementerian Agama dalam penilaian akuntabilitas kinerja. Atas prestasi itu, pegawai instansi ini berhak mendapatkan kenaikan tunjangan dari 40 persen menjadi 60 persen. Dalam beberapa survei, kementerian ini juga dinilai memiliki kinerja yang bagus.
Menteri juga menginstruksikan jajarannya agar bekerja lebih bersih dan menyajikan pelayanan prima (service excellent) bagi masyarakat. “Cara mensyukurinya, jadikan kementerian ini sebagai pelopor institusi pemerintah yang bersih dan melayani,” ujarnya pada acara yang dimeriahkan dengan puisi budayawan Taufiq Ismail dan D Zawawi Imron.
“Bersih dan melayani” yang menjadi tema peringatan ulang tahun Kementerian Agama kali ini, menurut Lukman, dipilih untuk memacu kinerja aparatur agar lebih optimal dan akuntabel serta berorientasi pada kebutuhan dan kepentingan publik.
Untuk itu, Lukman meminta jajarannya agar lebih nyata bekerja dengan berlandaskan 5 Nilai Budaya Kerja: integritas, profesionalitas, inovatif, tanggung jawab, dan keteladanan. Sebab, masa sosialisasi dan internalisasi kelima nilai budaya kerja itu sudah dianggap cukup selama satu tahun terakhir.
“Sekarang bukan lagi masanya mengajak ‘Ayo kerja’. Saat ini kita mulai ditanya ‘Mana kerjamu?’ Sudah saatnya kita menunjukkan kerja nyata dengan hasil yang kasat mata,” kata Lukman seraya mengingatkan bahwa Presiden Jokowi sudah mengarahkan agar semua aparatur negara bekerja lebih konkret.
Tahun 2015 lalu, kementerian ini mendapatkan apresiasi dari sejumlah pihak. Berdasarkan sejumlah survei, Kementerian Agama dinilai sebagai salah satu instansi berkinerja terbaik. Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara juga mengganjarnya dengan predikat B dalam penilaian akuntabilitas kinerja. Hasil itu bukan saja pertama kalinya setelah tahun-tahun sebelumnya mendapatkan predikat C, tapi juga berimplikasi pegawai kementerian ini mendapatkan kenaikan tunjangan dari semula 40 persen menjadi 60 persen.
Menteri Agama Drs H Lukman Hakim Saifuddin ajak jajaran Kemenag jadikan apresiasi dan penghargaan yang didapati Kemenag selama ini, disikapi sebagai lecutan, di samping sebuah kebanggaan, dalam batas yang wajar.
Katanya, kita di Kemenag tak ada tawaran lagi. Kita dengan sadar telah memilih mengabdi di Kemenag. Mari, visi dan misi dikonkritkan. Kerja dengan gigih dan simpel, tapi nyata dengan hasil kasat mata. Sinergi dan integrasi…. []