Jakarta (Inmas) --- Inspektorat Jenderal Kementerian Agama Republik Indonesia melaksanakan kegiatan sosialisasi Pencegahan Korupsi, Training of Trainer (TOT) Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK), Pencegahan Korupsi Berbasis Keluarga, bekerja sama dengan AIJP dan KPK, pada Kamis (08/03) di Jakarta.
Kegiatan ini dihadiri dan dibuka resmi oleh Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, dihadiri juga oleh wakil ketua KPK, Basaria Panjaitan dan hadir pula wakil dari Kedutaan Australia untuk Indonesia.
Dalam sambutan panitia, Inspektorat Jenderal Kemenag RI, Nurcholis Setiawan melaporkan bahwa kegiatan ini diselenggarakan untuk menghadirkan sekaligus melatih agen SPAK dari para perempuan-perempuan penting yang memiliki andil besar dalam mendukung penguatan pencegahan korupsi berbasis keluarga dan bermanfaat pada pencegahan korupsi para pejabat dan ASN di lingkungan Kementerian Agama. Seluruh istri eselon 1 dan 2 di Kemenag Pusat dan Ketua atau wakil DWP Kanwil Se-Indonesia hadir sebagai peserta dalam kesempatan ini.
Menteri Agama RI menyatakan bahwa Faktor kesadaran dalam diri dan kejujuran adalah modal penting dalam pencegahan tindak korupsi sejak lingkungan keluarga. selain itu, menanamkan nilai-nilai dan pemahaman yang benar dan substantif bahwa agama jelas melarang prilaku korupsi, juga sangat penting ditanamkan sejak dini dalam keluarga, sehingga agama bukan hanya difahami sekedar ritualitas yang rutin dan formal saja.
Perempuan, khususnya ibu, punya peran sangat penting dalam membiasakan dan membentuk kultur anti korupsi kepada anggota keluarga dan generasi bangsa. "Perempuan adalah jantung perlawanan terhadap korupsi, karena perempuan ibu peradaban" demikian quote yang di tuliskan Menteri Agama RI pada kegiatan ini, pasca resmi membuka acara.[]