Manado (Inmas)---Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin Membuka secara resmi Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Nasional 2019 di Hall Grand Kawanua, Novotel, Manado, Selasa (17/09).
Pembukaan kegiatan tersebut ditandai dengan pemukulan gong oleh menag dan dihadiri sekitar 5000 undangan yang diawali dengan penampilan seni tarian khas daerah setempat yaitu tarian maengket oleh siswa siswi Madrasah Manado serta pergelaran seni lainnya.
Dalam sambutannya Menag mengapresiasi pelaksanaan KSM Nasional 2019 ini sangat spesial, selain diikuti siswa siswi madrasah juga diikuti siswa sekolah umum.
Ia berharap agar siswa siswi madrasah yang selama ini identik dengan pembelajaran ilmu agama juga tak tertinggal dalam bidang sains. “Kalian yang hadir disini adalah generasi kebanggaan bangsa, orang pilihan dari sejak tingkat Kabupaten, provinsi sampai ke Nasional, ini adalah momen terbaik untuk mengaktualisasi diri, Ternyata kalian tidak hanya pandai selfie, tetapi juga mampu menalar sesuatu dengan nilai qur’ani” ujar Lukman Hakim Saifuddin.
Kegiatan ini berlangsung selama enam hari, mulai dari tanggal 16 s.d 21 September 2019 dan diikuti 550 siswa dari 34 provinsi di Indonesia mulai dari tingkat Madrasah Ibtidaiyah/SD, Madrasah Tsanawiyah/SMP, hingga Madrasah Aliyah/SMA se Indonesia.
Selain kompetisi sains, juga digelar Madrasah Young Researcher Super Camp (Myres), yang mempresentasikan dan menggelar pameran hasil riset dalam bidang Sains, Sosial dan ilmu Keagamaan anak madrasah se Indonesia.
Kakanwil Kemenag Aceh Drs. H. M. Daud Pakeh, yang ikut mendampingi Kontingen Aceh mengatakan pada KSM Nasional 2019 Aceh mengutus 20 siswa madrasah/sekolah dan 2 siswa peserta lomba karya tulis atau Madrasah Young Researcher (MYRES).
Adapun cabang yang diperlombakan pada KSM Nasional 2019 adalah Matematika Teritegrasi, Sains IPA Terintegrasi, IPS Terintegrasi, serta Biologi, Fisika, Kimia, Ekonomi dan Geografi Terintegrasi.
Direktur Kurikulum Sarana Prasarana Kesiswaan dan Kelembagaan (KSKK) Madrasah, Ahmad Umar, dalam laporannya selaku panitia pelaksana kegiatan mengatakan, meskipun ini kompetisi sains madrasan, namun siswa sekolah umum boleh ikut. “Kami membolehkan sekolah umum ikut KSM, karena ini akan meningkatkan iklim kompetisi yang ada. Tak ada gunanya kalau kita menang hanya di kalangan sendiri,” ujar Umar.
Ia menjelaskan, KSM ini menjanjikan persaingan yang amat sengit, karena yang tampil adalah para siswa terbaik setiap bidang studi di tiap-tiap provinsi, dan juga terdapat siswa peraih ranking 16 besar nasional pada bidang yang dilombakan. “Event ini, sejak mulai seleksi, telah sepenuhnya berbasis komputer, sehingga amat minim kesalahan dan kecurangan,” tambahnya.
Hadir pada pembukaan kegiatan tersebut, Wakil Gubernur Sulawesi Utara, Kakanwil se Indonesia, peserta dari 34 provinsi dan sejumlah tamu undangan lainnya. [**]