Keputusan Menteri Agama Nomor 93 Tahun 2022 tentang pedoman penyelenggaraan penguatan program moderasi beragama pada Kementerian Agama, mendorong setiap kebijakan dan program kerja instansi di bawah kementerian Agama harus linear dalam setiap kegiatannya.
Sebagai mana di ketahui Program Kampung Moderasi Beragama merupakan program yang dimiliki Kementerian Agama Republik Indonesia untuk membentuk sebuah kampung, desa atau lingkungan dengan sifat toleransi umat beragama yang tinggi dan menciptakan kerukunan antar umat beragama ditengah masyarakat.
Untuk menyahuti program kementerian , Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil, menetapkan Desa Kain Golong, Simpang Kanan, sebagai pilot projek Kampung moderasi beragama di Aceh Singkil.
Penetapan ini dilakukan oleh Kemenag Aceh Singkil melalui Kasi Bimas Islam Kantor Kemenag Aceh Singkil, Hendra Sudirman saat Sosialisasi Pembangunan Kampung Moderasi Beragama di Aula Desa Kain Golong Kecamatan Simpang Kanan, Aceh Singkil, beberapa bulan lalu, dan telah di launching secara virtual oleh Menteri Agama Rabu, 26 juli 2023.
Terpilihnya Kampung Kain Golong sebagai Kampung Moderasi Beragama karena telah memenuhi tiga indikator utama sebagai mana syarat yang di tentukan untuk menjadi kampung moderasi, yakni indeks toleransi yang tinggi, tingkat kesetaraan, dan indeks kerjasama.
Kerukunan umat beragama di kain golong
Pembentukan Kampung Kain Golong diawali Oleh sekelompok Masyarakat yang mendiami Kampung Kain Golong dengan berbagai suku diantaranya Pak-pak, Pak-pak Boang, Batak,Jawa.
Kampung Kain Golong Merupakan salah satu Kampung yang terletak di Dataran Tidak terlalu tinggi dan berbukit di Kecamatan Simpang Kanan Kabupaten Aceh Singkil. Saat ini jumlah penduduk di Kampung Kain golong 983 jiwa. Dengan jumlah KK 242 yang terdiri dari 172 KK Muslim dan 70 KK kristen.
Kerukunan dan toleransi antar umat beragama di kampung Kain Golong Kecamatan Simpang Kanan sudah terjalin dengan baik sejak dulu hingga kini, hal tersebut terlihat dari hubungan yang harmonis antara pemeluk agama kristen dan Islam yang hidup rukun berdampingan.
Kerukunan lainnya juga terlihat saat ada acara pesta pernikahan atau sunat mereka bersama saling membantu atau sering di istilahkan dengan rewang. Dalam menjalankan ibadah atau pelaksanaan hari raya keagamaan, umat satu dengan lainnya saling memberikan kesempatan dan saling menjaga, hal ini terlihat saling kunjung mengunjungi saat hari raya.
Keunikan masyarakat di Kain Golong
Hasil wawancara dengan kepala desa Sahrunsyah di kampung yang beliau pimpin bahwa terdapat paguyuban Pemuda Batak Bersatu (PBB) yang anggotanya dari lintas agama dan lintas suku. Meskipun Namanya Pemuda Batak Bersatu tetapi suku dan semua agama bisa menjadi anggota.
Berdasarkan keterangan dari tokoh masyarakat, warga di sini selalu hidup berdampingan secara damai dan saling bantu-membantu dalam kehidupan sehari-hari meskipun berbeda agama
Ditambahkan, meskipun warga Desa Kain Golong mayoritas muslim dan sebagian lainnya non muslim, tetapi perbedaan agama tersebut tidak menjadi penghalang warga untuk hidup bersama.
Pada acara launching ada serangkaian pertunjukan seperti penampilan rebana dari pesantren wasilatun Najah, tari Pak pak njuah-njuah oleh Paguyuban dari Adat Masyarakat Pakpak di Kecamatan Simpang Kanan, tari Ranup lampuan, pertunjukan pencak silat dari perguruan kungfu naga sakti dan berbagai penampilan dari santriwan dan santriwati pesantren Wasilatun Najah, hal ini menandakan begitu majemuk warga kain golong. Penampilan yang mencirikan Islam seperti rebana, dari masyarakat Kristen juga menampilkan tarian njuah-njuah dan yang unik lagi ada perguruan di pesantren yang mengadopsi namanya dari Konghucu atau cina yaitu perguruan kungfu naga sakti.
Harapan dan cita cita masyarakat kampung kain Golong
Dengan di tetapkan Kain Golong sebagai Kampung Moderasi Beragama di Aceh Singkil masyarakat mempunyai harapan dan cita- cita yang besar, kedepan kampung kain golong bisa menjadi contoh sebagai kampung yang zero Konflik sehingga kejadian konflik beragama yang pernah ada di Aceh Singkil tidak terulang lagi. Demikian harapan kepala desa mewakili suara hati masyarakat.