[ Seumirah | Saifullah ] Mahasiswi University of Canberra Australia, Lia Kent berkunjung dan melakukan dialog dengan warga masyarakat Gampong Seumirah Kecamatan Nisam Antara Kabupaten Aceh Utara.
Dialog yang diikuti oleh Geusyik Gampong Seumirah, perangkat gampong beserta beberapa warga turut mengundang Kepala KUA Nisam Antara berlangsung lancar, bertempat di balai desa Gampong tersebut, Rabu (02/11).
Pada kesempatan tersebut, Lia Kent menanyakan kondisi sosial dan kehidupan masyarakat di wilayah bekas konflik setelah penandatanganan MoU Helsinki.
Lia Kent merupakan salah seorang Mahasiswi dari University of Canberra Australia yag sedang melakukan research tentang perdamaian dan kehidupan masyarakat di daerah bekas konflik pasca damai Aceh.
Beberapa pertanyaan dilontarkan dan dijawab oleh warga dengan antusias."Perhatian terhadap korban konflik begitu maksimal, kita berharap pemerintah untuk mengupayakan lebih baik dari kondisi sekarang dan belum merata." Ungkap Hasanuddin Geusyik Gampong Seumirah.
Ia juga menjelaskan tentang itsbat nikah yang dilakukan perdana di Nisam Antara serta itsbat nikah tahap II 31 Oktober 2016, sebagai salah satu bentuk keberhasilan terhadap advokasi administrasi kependudukan wilayah basis konflik.
Sementara itu, Kepala KUA juga menjelaskan bahwa karena masa konflik banyak persoalan dalam mengurus akta nikah seperti akses ke pemerintahan. Untuk itu itsbat nikah sangat penting dilakukan sebagai syarat mendapatkan akta nikah/buku nikah (Marriage License) setelah adanya penetapan perkara dari Mahkamah Syar'iyah.
"Marriage license merupakan persyaratan dasar untuk mengurus administrasi kependudukan yang lain setelah menikah, seperti mengurus Kartu Keluarga, Akte Kelahiran Anak hingga administrasi negara lainnya yang bersifat nasional." Jelas Kepala KUA Nisam Antara, Saifullah, S.Hum.MA. [RN]