Subulussalam (Faisal)---Madrasah KotaSubulussalam menggelar nonton bareng (Nobar) film gerakan 30 September/ PKI, Sabtumalam (30/9). Bertempat di halaman MadrasahHidayatullah, berkenan dengan itu, Pimpinan Pasantren Hidayatullah Abu H.Qaharuddin Kombih, S.Ag memberikan sambutan sebelum tontonan bersejarahtersebut di mulai.
Hadir dalam kesempatan tersebut Kepala MTsS Hidayatullah, Kepala SMA Hidayatullah, guru dan seluruh santri/i yangtinggal di Pasantren.
Dalam sambutan Abu H. QaharuddinKombih, S.Ag yang akrab disapa Abu menuturkan beberapa kalimat yang ditujukan kepada seluruh siswaMTsS dan SMA Hidayatullah. Ia turut bergembira film bersejarah ini dapatdiputar kembali setelah beberapa tahun tidak ditayangkan. Film ini mengandungunsur sejarah dimana pada tahun 1965 Pancasila sebagai dasar negara Indonesia mengalami percobaan pengalihan idiologi komunis. Beruntung TNI dengansigap mengambil tindakan tegas menumpas semua aktor komunis walupun di pihakmereka tujuh jenderal AD turut menjadi korban kebiadapan PKI.
Abu juga mengungkapkan, empat pilarbangsa Indonesia harus di jaga dan kita pertahankan. "Empat pilar tersebutadalah Pancasia, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika. Siswa dan santri harusmengetahui hal ini," pinta Abu Qaharuddin.
Selanjutnya ia menambahkan, musuh bangsakita saat ini bukanlah penjajah belanda atau bangsa Jepang seperti yangterjadi pada tahun lampau. “Musuh kita saat ini salah satunya narkoba”,ungkapnya.
Generasi muda bangsa jangan sekali-kali terlibat atau menggunakanbahan terlarang ini. Apabila generasi muda memakai bahan ini selain dapatmerugikan diri sendiri, tentu bangsa kita dengan mudah dapat dijajah kembalioleh bangsa lain.
Bahaya laten komunis memang patut diwaspadai. Dengan diputarnya film G 30 S/PKI ini dapat memberikan pemahamankepada generasi penerus bangsa betapa kejamnya pengkhianatan PKI padabangsa kita. Siswa Madrasah maupun Sekolah merupakan generasi penerusbangsa yang akan meneruskan perjuangan pendahulu bangsa. Oleh sebab itu polapikir mereka harus maju agar dapat menjaga keutuhan negara Kesatuan Republik Indonesia.[SY]