Banda Aceh (Yakub)---Kloter perdana Jamaah Calon Haji (JCH) Embarkasi Aceh (BTJ 01) masuk asrama pagi Jumat (3/8) pukul 08.00 Wib. Selanjutnya lebih kurang 24 jam berada dalam asrama, jamaah mesti ikuti tahapan demi tahapan, sebelum meninggalkan Tanah Air menuju Tanah Suci.
Saat di embarkasi, sejak masuk ke gedung Arafah, setiap jamaah mesti ikuti prosesi embarkasi, termasuk prosedur karantina. Sebelum masuk ke kamar di Gedung Madinatul Hujjaj atau Muzdalifah, barang jamaah ditimbang bersama Porter Lepas (Porlep) Asrama, dan tim Bea Cukai Banda Aceh.
Jamaah juga ikuti pemeriksaan kesehatan bersama tim medis, dan rekam matrik dan sidik 10 jari, bersama tim Imigrasi Saudi, hingga zhuhur, di Gedung Jeddah.
Usai shalat jamak taqdim zhuhur-asar, makan siang, dan istirahat, jamaah ikuti pembimbingan. Pembimbingan penerbangan, kesehatan, dokumen, dan ibadah dilakukan pihak Garuda Indonesia, Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh atau dokter dari IDI, dan Kantor Imigrasi Kelas II Banda Aceh.
Pembimbingan jamaah, husus bimbingan manasik singkat atau arahan ibadah, dilakukan tim pembimbingan. Termasuk oleh mantan Kakanwil Depag Drs H A Rahman TB Lt (yang juga mantan Staf Ahli Menag RI). Didampingi Tgk H Syukri Daud, Pengurus MPU Banda Aceh (yang juga mantan Kabid Urais Kanwil Depag Aceh). Selama pembimbingan siang hingga asar, dibantu misalnya Drs H Hamdan MA (Kabid Urais Binsyar).
Upacara pelepasan bersama Plt Gubernur Aceh, dilanjutkan dengan pembinaan ketua regu (karu) dan ketua rombongan (karom) Aula Jeddah.
Sampai jadwal tengah malam itu juga, dilakukan penyerahan paspor, kartu Baitul Asyi dan pemasangan aneka gelang identitas.
Kartu Baitul Asyi per jamaah itu, telah ditandatangani Plt Gubernur dan berstempelkan Gubernur Aceh.
"Saat ini juga penyerahan biaya hidup atau living cost dan kartu Baitul Asyi. Perjamaah mendapat SAR 1.500 (Seribu Lima Ratus Riyal Arab Saudi)," jelas Kabid Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Aceh H Samhudi SSi, didampingi Kasi Pengelolaan Anggaran Haji H Khalid SH, saat penyerahterimaan living cost, di lantai tiga BRI Banda Aceh, Rabu (18/7).
Pertengahan bulan lalu, telah diserahterimakan dan ditandangani penyerahan living cost jamaah Aceh 2018, sebanyak SAR 6.616.500 (Enam Juta Enam Ratus Enam Belas Ribu Lima Ratus Riyal Arab Saudi), di BRI Banda Aceh.
Living cost diserahkan manajer BRI pada Kanwil Kemenag Aceh, dan disimpankan kembali sementara di ruangan BRI Jalan Cut Meutia Banda Aceh.
Saat pembagian dokumen dan lainnya, biaya hidup untuk 40 hari di Saudi itu akan diserahkan pada tiap jamaah. Uang itu ialah bagian dana jamaah yang dikembalikan, jelang keberangkatannya. Sedangkan kartu Baitul Asyi ditukarkan dengan riyal saat di Makkah.
"Masing-masing jamaah mendapatkan lembaran SAR 500 dua lembar, SAR 100 lima lembar. Jika dikurskan dengan rupiah setara dengan kisaran Rp 5.7 juta," rinci Khalid, saat rapat lengkap Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan Pembantu Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPPIH) Embarkasi Aceh, di asrama haji, Senin (23/7).
Musim haji lalu, per jamaah diserahkan SAR 1.500, 3 lembaran @ SAR 500.
Setelah dokumen dan bekal lainnya dimiliki jamaah, dan disimpan di tas dada jamah, jamaah istirahat.
Seruan OJK, baiknya jamaah tidak menukarkan SAR ke Rp atau Rp ke SAR, di embarkasi, tapi belanjalah di Saudi.
Jamaah kembali masuki aula Jeddah untuk naiki bus, sejak pukul 01.30 WIB. Sebelum berangkat, naiki bus biru milik Dishub, jamaah disterilkan tim Angkasa Pura II dengan x-ray di samping aula.
"Dua tahun lalu, pernah diperiksa jamaah di pintu masuk aula, tapi tahun ini dikembalikan sebagaimana tiga tahun sebelumnya, yakni jamaah dan bawaannya dipindai saat naiki bus, sejak pukul 02.00 WIB," jelas Kasi Akomodasi, Transportasi, dan Perlengakapan Jamaah (ATP) H Azhar SAg MA, dalam rapat yang dipimpin Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, pekan lalu.
Pemberangkatan ke Bandara SIM mulai pukul 04.00 WIB, dan bording serta take off sejak 04.30 WIB hingga 06.05 WIB.
Jadwal dan tahapan ini sama saja, jika jamaah masuk pagi, seperti Kloter 1 sampai Kloter 10. Jadwal selama di asramanya hampir sejadwal, kecuali boarding dan take off Garuda Indonesia saja yang ada perbedaan beberapa puluh menit, antar kloter tersebut.
Khusus jadwal Kloter 11 dan Kloter 12 yang jamaahnya masuk siang, pukul 12.00 WIB, pelepasan dan pembimbingan tetap malam, dan penyerahan living cost pada shubuh keesokan, karena jamaah meninggalkan asrama pukul 09.45 WIB, dan boarding serta take off mulai pukul 10.15 - 11.45 WIB.[]