Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs Azhari MSi, secara resmi meresmikan platform digital LADHADAM (Layanan Buddha Berdampak) berbasis web bertempat di Aula Kanwil Kemenag Aceh, Kamis, 17 Juli 2025.
Peluncuran ini dilaksanakan bersamaan dengan launching aksi perubahan dari Kepala Bidang Penaiszawa, yang juga merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan XVIII tahun 2025.
Turut hadir Kabag TU Kanwil Kemenag Aceh, Ahmad Yani SPdI, para Kepala Bidang, Pembimbing Masyarakat (Pembimas), Ketua Tim Kerja, pegawai ASN Kanwil Kemenag Aceh, serta stakeholder eksternal seperti pimpinan lembaga keagamaan Buddha, majelis, dan vihara dari berbagai wilayah di Aceh.
Dalam sambutannya, Azhari menyampaikan apresiasi dan dukungan terhadap inovasi yang digagas oleh Pembimas Buddha. Ia berharap LADHADAM dapat menjadi media pelayanan keagamaan yang lebih dekat dan efektif dalam menjangkau umat.
“Platform ini diharapkan mampu menjadi sarana digital yang mempermudah, mempercepat, dan memperluas akses layanan keagamaan Buddha kepada masyarakat,” ungkapnya.
Pembimbing Masyarakat Buddha Kanwil Kemenag Aceh, Suwarno SAg MPd, sekaligus peserta PKA Angkatan XVIII, menjelaskan bahwa LADHADAM merupakan aksi perubahan yang dilatarbelakangi oleh kondisi geografis Aceh yang luas, sebaran umat Buddha yang terpencar, serta keterbatasan jumlah SDM pembimbing.
"Platform ini hadir sebagai solusi untuk memperkuat akuntabilitas dan efektivitas layanan keagamaan, khususnya dalam bidang bimbingan Dhamma, meditasi, komunikasi dua arah dengan umat, pelaporan kegiatan, serta penyelenggaraan layanan secara transparan dan terukur, jelasnya."
Dengan hadirnya LADHADAM, Kementerian Agama Provinsi Aceh memperkuat komitmennya dalam menghadirkan layanan keagamaan yang inklusif, profesional, dan berdampak, sejalan dengan arah kebijakan Asta Protas Kementerian Agama, khususnya poin ketiga (Layanan Keagamaan Berdampak) dan kedelapan (Digitalisasi Tata Kelola).