Banda Aceh - Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari mengatakan, pesantren mengambil peran besar dalam memajukan bangsa dan negara. Begitu juga dengan Dayah Insan Qur ani yang telah banyak menoreh prestasi, mengharumkan nama daerah di berbagai ajang nasional.
Hari ini dayah tersebut mewisuda 99 santrinya. Sementara itu, 38 santri juga mendapatkan syahadah atau ijazah karena berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an 30 juz.
"Terima kasih, selama ini Dayah Insan Qur'ani telah menoreh banyak prestasi. Saya menyaksikan sendiri, saat melihat para juara di MTQ pasti banyak di antara para juara tersebut adalah pelajar di Dayah Insan Qur'ani," ujar Azhari, di sela-sela kegiatan wisuda santri Dayah Insan Qurani Aceh Besar, di Aula Gedung UUC K.H Ahmad Dahlan, Banda Aceh, Sabtu, 20 Mei 2023.
Khusus untuk 99 santri yang wisuda hari ini, ia berpesan agar para wisudawan terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan dengan belajar di lembaga pendidikan tinggi.
"Untuk anak-anak kami para santri yang diwisuda hari ini, selamat, kalian telah lulus satu babak, jangan berhenti, jangan santai, teruskan gaskan untuk babak berikutnya. kami berharap kepada Santriwan dan santriwati yang baru saja selesai diwisuda untuk segera merancang program pendidikan selanjutnya, santri harus jadi pelopor teladan dan akhlakul karimah di masa yang akan datang," ungkapnya.
Menurut Azhari, Alumni pesantren, telah menjadi penerang dan jawaban atas segala persoalan keagamaan, sosial maupun budaya yang berkembang di tengah masyarakat.
"Pesantren telah mengambil peran besar untuk memajukan pendidikan dan mendidik anak bangsa, pesantren atau Dayah memiliki peran penting dalam pendidikan Agama Islam, pembentukan karakter anak bangsa, dan menjadi bagian yang sangat penting dalam rangka mempertahankan dan memperkuat perdamaian di Aceh. Pesantren menjadi problem sulfing dan juga kiprah santri telah terbukti bahkan sejak kemerdekaan negara kita," ujar Azhari.
Pria yang sebelumnya menjabat Kepala Bidang Urusan Agama Islam Kanwil Kemenag Aceh ini mengatakan, kemajuan pendidikan di Aceh tentunya bukan tanggung jawab pesantren semata, namun semua pihak harus ikut berkontribusi.
"Perlu kami sampaikan bahwa pendidikan tidak hanya tanggung jawab lembaga, akan tetapi kalaboratif tanggung jawab kita bersama, menuntun anak-anak kita menjadi generasi yang kuat di hari esok," kata Azhari.
Pada kesempatan tersebut ia juga i mengenang Almarhum Ustad Amin Chuzaini yang merupakan salah satu penggagas sekaligus pendiri Dayah IQ. Amin Chuzaini sendiri merupakan sosok penting dalam melahirkan ribuan huffaz di Aceh dari sejumlah pondok pesantren yang ia gagas.
"Di sini saya mengenang guru sekaligus sahabat kami, Almarhum Ustad Amin Chuzaini yang telah menggagas, membangun Dayah Insan Qur ani bersama Ustad Muzakkir. Mari kita haturkan Al Fatihah untuk almarhum," ujarnya.
Pimpinan Dayah Insan Qur'ani, Ustad Muzakkir Zulkifli SAg dalam sambutannya mengatakan, saat ini Dayah insan Qur ani telah melahirkan ratusan penghafal Al Qur an sejak tahun pertama, begitu juga alumni kini belajar di berbagai universitas dalam dan luar negeri.
"Kami berpesan kepada anak-anak untuk terus menimba ilmu dan terus mengamalkan ilmu yang telah didapatkan dan ingat al adab fauqal ilmi," katanya.
Ia juga mengatakan kejujuran dan kesabaran adalah kunci kesuksesan.
"Kita mendidik kalian ini untuk umat. Seberapapun kemampuan yang dimiliki, berikan kontribusinya untuk umat. Ambil peran untuk bermanfaat bagi umat. Prinsip yang kita pegang: event the best it can be improved. Atau istilah Al Muhafadhatu a'lal qadimis shalih wal akhzu bil jadidil ashlah (Melestarikan tradisi lama yang baik, dan mengambil hal baru yang lebih baik, red)," ujarnya. []