[Kuala Simpang | Yakub] Posisi Kecamatan Sekerak, pemekaran dari induknya Tamiang Hulu itu, ada di barat daya Kuala Simpang, atau tenggara Kota Langsa.
Menuju Sekerak, misalnya bisa dari Tamiang Hulu dan bisa dari Kuala Simpang. Ibukota Kabupaten berjulukan Muda Sedia ini, tujuh atau delapan jam dari Banda Aceh, yang berjarak 470 km, atau hanya 136 Km dari Kota Medan.
Di KUA yang dipimpin T Abdul Kadir, kelahiran Upah Aceh Tamiang, Februari 1965 itu, ada potret luar biasa. KUA yang pas di sisi kiri jalan, dari Kuala Simpang, layaknya 'KUA Terapung', karena di sekitarnya, yang ada air.
Anehnya, karyawan dan tamu yang berhubungan dengan layanan KUA, mengandalkan air jerigen yang dibeli. Atau jika mau shalat, bisa ke mushalla terdekat. Meskipun air, yang mirip air paya itu boleh berwudhuk.
Artinya, 'KUA Terapung' ini, suplai air tiada, tapi pembuangannya ada. Menurut Kepala KUA, sumur dan sumur bor pun tidak mungkin, karena KUA sendiri 'di atas air'.
Kadang-kadang, jika air kering, sebelum diambil alih saluran pembuangan oleh salah satu warga, warga sekitar menanam padi. Namun lebih sering ia berair penuh, bagaikan danau.
Menurut H Ahyar Sirajuddin SEAk dan Zulkarnain SHI, dua dari enam karyawan di sana, di perairan itu, ada ikan. Jika karyawan mancing, sorenya bisa bawa pulang hasil, untuk makan malam.
Maka harapan T Abdul Kadir, pada 2017 ini, moga ada penganggaran untuk penimbunan dan pembuatan beton sekiling KUA, serta pagar. Selama ini, jalan masuk ke KUA pun sedang dicor. Juga membutuhkan jerejak jendela, karena selama ini, jika malam, alat penting seperti komputer diamankan ke ruang kepala (ini yang ada terali).