[Kota Langsa |Erlisa] Sabtu (24/10) pagi ini, cuaca mendung bertambah pekatnya kabut asap kelihatan kurang mendukung untuk melakukan kegiatan. Siswa-siswi di Madrasah Ibtidaiyah Gampong Meutia Langsa yang setiap sabtu pagi melaksanakan senam terlihat kurang bersemangat karna udara yang kurang bersahabat.
Asap-asap hasil pembakaran hutan yang dikirim dari kalimantan dan pekanbaru sangat pekat terasa. Kotaku berasap sepertinya nama itu cocok disematkan untuk keadaan di kotaku saat ini. Semakin hari asap yang ditimbulkan semakin bertambah tebal. Jarak pandang yang dapat dilihat pun semakin hari semakin pendek karena asap terus menyelimuti. Jarak pandangpun hanya 10 meter dari jangkauan.
Mataharipun seperti enggan menampakkan diri karena sepertinya sinarnya tak kuat untuk menembus tebalnya kabut asap. Kalaupun terlihat, bukan seberkas sinar lagi yang diberikan akan tetapi hanya tatapan jingga seperti marah. Pagi dan siang tak dapat lagi dibedakan, semua terlihat sama.
Semoga saja hujan bisa turun sehingga bisa membasahi kota ini dan juga bisa memadamkan penyebab dari semua asap yang dikirimkan ke kotaku ini.
Kami yang terkena dampak kiriman asap pembakaran hutan di Kota Langsa saja sulit untuk bernafas apalagi saudara kita yang berada di Kalimantan dan Pekanbaru. Semoga musibah yang negeri kita alami saat ini bisa secepatnya diselesaikan oleh Pemerintah. Amin ya rabbal ‘alamin…. [yyy]