[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Kankemenag Tamiang kembali menggelar pengajian rutin. Kali ini, pagi Senin (6/3) menghadirkan Ilyas Mustawa Ketua MPU Aceh Tamiang sebagai gurunya.
Dalam tausiyahnya di Aula Al-Ikhwan yang berdurasi lebih kurang 15 menit Ilyas Mustawa mengangkat tema "Konsep Manusia dalam Al-Qur-an."
Menurut ilyas Mustawa, Manusia sebagai makhluk Allah memiliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah kelebihan, keagungan dan keutamaan Manusia. Dimensi kedua adalah kelemahan-kelemahan dan kekurangan manusia.
Konsep manusia dalam perspektif ajaran Islam disebutkan dalam Al-Qur-an surat At-Tiin ayat 4, "Manusia adalah makhluk terbaik." Oleh karena manusia harus selalu melakukan kebaikan (amal Shaleh).
Menurut Al-Qur-an manusia terbagi dua. Pertama: sebagai makhluk Religi sebagaimana disebutkan dalam surat Ar-Ruum ayat 30; "Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui."
Manusia harus senantiasa mejalankan Dimensi Ubudiyah dalam arti seluruh aspek kehiduan dan kegiatan manusia itu harus bernuansa ibadah (dilandaskan kepada Allah SWT).
Kedua: Manusia sebagai makhluk sosial (Zoon Politicon). Jauh sebelum Aristoteles memaparkan teori Zoon Politicon Allah sudah menjelaskan dalam dalam Al-Qur-an sebagai mana tertera dala surat Ali Imran ayat 110; "kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik."
Sebagai makhluk sosial seorang manusia harus mengutakan kepentingan bersama (masyarakat) diatas kepentingan pribadi.
Sebagai Zoon Politicon manusia mempunyai tugas "Ta'muruna bil ma'ruf watanhauna 'anil mungkar (Menyeru kepada kebaikan dan mencegah dari kemungkaran)." [yyy]