Dalam Khutbah Jumat, Ansaruddin SPdI MPd mengajak jamaah Masjid Agung Tgk Khalilullah Simeulue, untuk menghayati setiap nilai dan makna dalam ibadah yang dilakukan, sehingga dapat membentuk pribadi yang baik dan mendapatkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
Khutbah Kasi Pendidikan Agama dan Keagamaan IsIam (Pakis) Kankemenag Simeulue diawali dengan satu pertanyaan sederhana: mengapa dalam Islam kita melaksanakan ibadah yang berulang-ulang?
Ada tiga jawaban pokok yang dijelaskan dalam khutbah 10 Mei 2024, oleh Ansaruddin, yang juga Sekretaris Umum DMI Simeulue, yakni:
Pertama, ibadah yang dilakukan berulang-ulang, seperti shalat, puasa, zakat, qurban dan lainnya, merupakan cara untuk menunjukkan ketaatan kepada Allah, juga sebagai bentuk penjelmaan dari perjanjian manusia dengan Allah ketika manusia berusia 120 hari di alam rahim.
Kedua, untuk membentuk akhlak yang mulia pada diri seorang Muslim. Nilai-nilai yang terkandung dalam setiap ibadah harus dihayati dengan baik, sehingga ibadah tersebut memiliki makna yang mendalam dalam kehidupan sehari-hari.
"Selain nilai yang terkandung dalam puasa dan gerakan shalat, ibadah qurban juga dijelaskan secara filosofis. Dikatakan qurban bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang memerangi sifat-sifat kebinatangan dalam diri kita," urai Ansaruddin yang antara lain pernah mengabdi di Bidang PAI Kanwil Kemenag Aceh.
Selanjutnya dalam khutbah siang 2 Dzulqa'idah 1445 H, Ansaruddin juga menjelaskan makna filosofi dalam kehidupan dari rangkaian pelaksanaan ibadah haji, mulai dari ihram, wukuf di Arafah, thawaf, sa'i, sampai tahallul yang dikaitkan dengan pembentukan akhlak yang mulia.
Jawaban ketiga, ibadah yang dilakukan berulang-ulang untuk pemenuhan kebutuhan rohani manusia sebagaimana fisik butuh makan dan minum setiap hari.
"Kebutuhan antara jasmani dan rohani mesti seimbang, satu sisi kebutuhan fisik harus terpenuh. Di sisi yang lain, kebutuhan rohani juga harus dipenuhi dengan melakukan ibadah kepada Allah swt secara konsisten hingga akhir hayat," pungkas Tgk Ansaruddin, sebelum Shalat Jumat yang diimami Imam Besar Masjid Agung di Kota Sinabang itu.[]