Meulaboh (Yakub)---Saat menyampaikan materi "Evaluasi Penyelenggaraan Ibadah Haji di Kabupaten/Kota 2018", Kakankemenag Aceh Barat ajak jajaran Kemenag bisa meningkatkan sosialisasi perhajian bagi masyarakat, untuk bisa mendaftarkan hajinya sejak muda.
"Daftar tunggu yang begitu lama bisa menjadi edukasi bagi masyarakat untuk mendaftar haji pada usia muda," ajak Kakankemenag Aceh Barat H Khairul Azhar SAg, yang juga salah satu petugas kloter (BTJ-07) pada musim haji 2018/1439 H lalu.
Di sini peran Kepala KUA dalam memberi pemahaman pendaftaran haji termasuk regulasi, dan tahapan haji, sangat dituntut, di samping tugas mensosialisasikan informasi keagamaan lainnya.
"Peran KUA untuk menyampaikan prosedur pendaftaran haji, diharapkan lebih maksimal," harap Khairul Azhar, yang juga Tim Pemandu Haji Indonesia (TPHI) untuk kloter asal wilayah pantai barat selatan Aceh ini.
Lanjut Khairul, dalam materi sesi hari kedua Sabtu (16/11), soal pembinaan jamaah, "Manasik haji agar lebih fokus pada prakteknya, jangan hanya terpaku pada teori."
"KBIH harus mengikut SOP penyelenggaraan haji Kemenag, bukan standar operasional kelompoknya sejak di Embarkasi hingga ke Tanah Suci," sambungnya dalam sesi yang dipandu Kasi PHU Aceh Barat Drs Tharmizi.
Jadi, ajak Khairul di depan 40 peserta dari Kepala KUA dari pantai barat Aceh, bahwa peran KUA dalam penyelenggaraan haji lebih dioptimalkan lagi.
"TPHI dan TPIHI/pembimbing ibadah, bisa dari Kemenag unttuk sinerginya pelayanan haji dalam kloter," sebut Khairul, yang sebelumnya selaku Kasi Kesiswaan Bidang Penmad Kanwil Kemenag Aceh, dalam sesi setelah sesi-sesi lainnya setelah sosialisasi dibuka Kakanwil sehari sebelumnya.
"Reformasi penyelenggaraan ibadah haji diperlukan untuk meningkatkan pelayanan haji yang makin baik," tutup Kakankemenag, dalam sosialisasi haji khusus dan reguler, di Hotel Meuligoe Meulaboh.[]