Medan-KemenagNews (29/4/2013) Kepala Balai Litbang dan Diklat (Penelitian dan Pengembangan, Pendidikan dan Latihan) Kementerian Agama RI, Prof. DR. Makhsin, MA, mengajak PNS, khususnya jajaran Kemenag, untuk membekali dan mengasah diri dengan tiga perkara. Dengan bahasa lain, 3 elemen yang dibutuhkan oleh PNS Indonesia di tengah gaung kinerja dan pemberantasan korupsi.Prof. Makhasin, yang khusus hadir ke Balai Diklat Keagamaan Medan untuk membuka Diklat PIM tingkat IV Angkatan XX, Diklat Peningkatan Kompetensi Penyelenggara Zakat, Diklat Kompetensi Kepegawaian, Diklat Kompetensi Penyuluh, dan Diklat Kehumasan itu (29/4) merincikan, Pertama, yang dibutuhkan PNS, itulah keterampilan teknis. Jika dia pegawai yang duduk di Seksi Zakat, mengerti seluk-beluk perzakatan, snif dan takarannya. Jika dia PNS yang kerja di Subbag Kepegawaian, memahami masalah regulasi kepegawaian, misalnya pensiun dan kepangkatan. Jika dia PNS di Humas memahami soal public relationship, dan protokoler. Sekarang, mengabdi di Seksi dan Subbag apa saja, memahami surat-menyurat di bidangnya. Bagaimana kita mau pertahankan PNS yang mengetik surat saja, salah sepuluh kali, kesalahan yang itu-itu saja. Menyetel pinggir ketikan di kanan tidak bisa, mempaskan pinggir kiri tidak bisa, apalagi disuruh betulkan kanan-kiri.Ada PNS yang disuruh mengetik, tak mau dan tak mampu, tapi main game sepanjang hari bisa. Ada PNS sekarang, menghidupkan komputer bisa, saat mematikan langsung cabut chok (kabel). Jangan begitu, bisa rusak alat yang dibeli dengan duit rakyat itu.Kedua, sambung Prof. Makhasin di depan 150 peserta (5 macam/angkatan) se Aceh dan Sumut itu, bahwa PNS perlu komitmen, yang terikat dengan tugas, dikerjakan apa pun sesuai dengan kinerja dan regulasinya. Jangan ada lagi PNS yang pergi tanpa pesan, kerjaan tak bisa dilanjutkan orang.Ketiga, PNS mesti ada integritas, artinya tidak mengakali aturan, sehingga harta melimpah. Mana mungkin jabatan bintang dua, atau eselon III, harta sampai Rp 200 milyar. Kecuali memang dia ada kebun sawit dan karet di Sumut dan Aceh. Masih tentang integritas, Kepala Balai Litbang (dalam acara yang dihadiri Kakanwil Sumut, Drs. H. Abdur Rahim, M.Hum dan Kepala Balai Diklat Medan, DR. Syaukani, M.Ed Adm), mari kita jalankan sistem yang beraturan. Jadi teladan bagi bawahan. Bekerjalah dengan profesionalitas. Yakni yang ada lima syarat, ada self supervision (mengendalikan dan mengontrol diri), self sertification (ukur kemampuan diri, jika masih kurang tanya dan belajar lagi), self development (semangat pengambangan diri), dan integrity (pertanggungjawaban), serta long vision (bervisi, berpandangan jauh ke depan).Khusus bagi Eselon IV yang ikut Diklat PIM, Kabalai Litbang dan Diklat, mengajak untuk menambah yang keempat, yaitu leadership (meskipun Kasi dan Kepala KUA itu low level manager). Jadi, gabungkan leadership dan manajer. Leader, ia yang mampu menggerakkan orang. Manajer, ia yang memanfaatkan kapasitas massa yang ada, sama seperti koordinator (bahasa JK, Jusuf Kalla).Menurut salah satu pejabat Kemenag Pusat, yang dikutip Prof. Makhasin, kini, baru ada 26 % PNS yang memenuhi ketrampilan teknis, dan 5-7 % saja PNS yang memenuhi unsur komitmen. {muhammad yakub yahya, peserta diklat kehumasan, 29 april - 10 mei}
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242