Banda Aceh ( Heri ) --- Kantor Kementerian Agama Banda Aceh yang diprakarsai Seksi Pendidikan Madrasah dan Subbag TU melaksanakan kegiatan Sinergitas Pendampingan Administrasi (SAPA) Madrasah Tahun 2022 ke MIN 10 Banda Aceh.
Kegiatan Sinergitas Pendampingan Administrasi (SAPA) Madrasah hari ini dibuka Kasubbag TU Dr Aida Rina Elisiva, B.Acc MM mewakili Kakankemenag Banda Aceh, Kamis ( 22/09/ 2022 ) di MIN 10 Banda Aceh yang terletak di Gampong Punge Blang Cut Meuraxa Banda Aceh.
Aida Rina Elisiva ketika menyampaikan arahan dan bimbingannya memperkenalkan satu persatu Tim SAPA Madrasah Kemenag Banda Aceh, ia menyebutkan hari ini kami hadir bersama Tim SAPA Madrasah yang dikoordinir langsung oleh Koordinator Pengawas Madrasah Mahyuddin, S.Ag, M.Pd beserta rekan-rekannya yang memeriksa dokumen Pembelajaran, dari Sekretariat ada ibu Nurlaila, SE, Meutia Ratna Keumala, S.Ag, Fauziah, SE, Cut Yasmin, SE yang akan memeriksa dokumen Keuangan dan memberi materi terkait kedisiplinan pegawai menurut PP No. 53 Tahun 2010, dari Seksi Pendidikan Madrasah ada Saudara Jauhar dan Cut Meurah Zahriana yang memeriksa dokumen Kurikulum dan tim Publikasi dan Dokumentasi ada Pak Suheri, MA bersama Adli Zil Ikram, S.Kom yang menata IT.
Aida Rina mengatakan program Sinergitas Pendampingan Administrasi (SAPA) Madrasah merupakan program pendampingan semua administrasi mulai administrasi pembelajaran, kurikulum, keuangan dan kedisiplinan pegawai, sehingga ketika ada tim Irjen Kemenag RI turun ke madrasah, kita semua sudah siap dengan administrasi dan dokumen tertata dengan baik.
“Kita harapkan selesai pemeriksaan dari Tim SAPA Madrasah, madrasah sudah siap dengan dokumen dan administrasi yang tertata rapi jika sewaktu-waktu tim Irjen turun ke madrasah” Ujar Bu Rina.
Ia juga mengagumi MIN 10 yang madrasahnya sangat damai, adem dan begitu asri dengan penataan yang rapi, lingkungan yang sangat cocok terjadinya proses belajar mengajar.
“MIN ini merupakan Madrasah yang adem, nyaman dan sangat bersih lingkungannya, ini mungkin lokasi madrasah ini jauh dari hiruk pikuk dan keramaian kenderaan yang lewat, juga lokasinya sangat dekat dengan pantai” Tutur Bu Rina.
Kepala MIN 10 Banda Aceh Ramli S.Ag memaparkan propil MIN 10 dari awal berdirinya dulu lokasinya di Gampong Ulee Lheu dekat bibir pantai, yang mana saat Tsunami Aceh 26 Desember 2004 menerjang, bangunan MIN 10 ini rata dengan tanah.
MIN ini dibangun kembali pascatsunami tapi tidak di tempat semula, tapi berada di tempat yang kita tempati saat ini yaitu Gampong Punge Blang Cut Meuraxa Banda Aceh.
“Saat ini MIN 10 Banda Aceh berada di tanah wakaf gampong Punge Blang Cut, bangunan ini dibangun kembali setelah bangunan yang lama luluh rata dengan tanah akibat disapu oleh Gelombang Tsunami yang maha dasyat yang menerjang Aceh” kisah Ramli S.Ag yang sudah empat tahun memimpin MIN 10 Banda Aceh.