Takengon (Yakub/Inmas)--Kanwil Kemenag Aceh kembali mengadakan pembinaan terhadap beberapa travel umrah yang bergabung dalam Penyelenggaraan Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU), di Takengon.
Pembinaan travel umrah sebagaiman diamanatkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Nomor 8 Tahun 2018 tentang PPIU ini melengkapi pembinaan yang dilakukan sebelumnya, ke berbagai daerah. Selain PMA dan turunannya, regulasi terbaru perhajian ialah UU Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah (PIHU) yang disahkan DPR RI pada 28 Maret lalu, merevisi UU Nomor 13 Tahun 2008.
Tim Kanwil dikoordinasikan oleh Kasi Pembinaan Haji dan Umrah Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Aceh Drs Mukzi Abdullah. Tim didampingi Kakankemenag Aceh Tengah Drs H Amrun Saleh dan Kasi PHU Kankemenag Aceh Tengah Drs H Alwin, dan jajarannya.
Dalam pembinaan terhadap PPIU Khazzanah Al-Anshary dan PPIU Zamzam Prima Persada dilakukan tiga hari, hingga Sabtu (6/4) akhir pekan kemarin.
"Travel Khazzanah merupakan cabang dari Jakarta Selatan ini, telah memberangkatkan puluhan jamaah tiap kali keberangkatan melalui Medan. Selanjutnya jamaah Aceh (khusunya kawasan Aceh Tengah), akan diberangkatkan lewat Banda Aceh," sebut Hj Sussie Ibrahim SE, Pengurus Khazzanah Al-Anshary.
Sebutnya, perusahannya hampir tiap hari memberangkatkan jamaah, tapi melalui Jakarta, sesekali melalui Saudi Airline, di samping dengan GIA. Jika jamaah memilih paket umrah plus Turky (Istambul), maka diberangkat dengan Turkish Airlines.
"Sementara Zamzam Prima Persada sedang menunggu izin resmi dari Kanwil Kemenag Aceh, sebagai cabang Medan, untuk bisa adakan perekrutan dan pemberangkatan calon jamaahnya," jelas Managernya H Erham Novemi.
"Pembinaan sesuai amanat PMA 8/2018 ini, sekaligus bentuk pengawasan terhadap travel umrah di Aceh," jelas H Mukzi, di sekretariat dua travel dan tour, Jalan Sengeda dan Jalan Al-Fitrah, Kota Takengon.
"Ke depan kami terus jalin komunikasi dengan jamaah yang telah kembali. Selain berbagi informasi umrah, juga pembinaan kemabruran lainnya," harap Hj Sussie Ibrahim, didampingi suaminya, sekaligus salah satu pembimbing jamaah Khazzanah Al-Anshary.[]