Banda Aceh (Humas)--Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh selesaikan agenda sosialisasi regulasi pembatalan pemberangkatan jemaah haji 2021, Rabu (22/9/2021).
Acara penting di Energy Cafe Lamsayeun Aceh Besar ini, dibuka dan dibahani Kabid PHU, Drs H Arijal MSi. Diskusi dan solusi, sempurnakan sosialisasi haji dan umrah.
Arijal sampaikan alasan utama pembatalan sebagaimana maksud Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 660 Tahun 2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji 1442 H/2021 M.
"Bahwa pandemi Covid-19 yang berimbas pada semua negara juga warga di seluruh dunia; bahwa hingga akhir Maret, Saudi belum keluarkan kuota jemaah; dan karena mepetnya waktu dalam persiapan, masuk alasan pemerintah membatalkan pemberangkatan jemaah tahun 2020, 2021," ungkap Arijal, sesi awal paparan di kawasan hijau yang ada SPBU ini.
Kabid PHU uraikan kemungkinan haji dan umrah (wacana) di masa pandemi, dikaitkan dengan aplikasi ibadah, penerbangan, akomodasi, dan sejumlah masa karantina.
"Acara ini juga mendiskusikan soal pelaksanaan haji juga umrah masa darurat," ajak Kabid PHU di depan peserta dari berbagai unsur, juga unsur kesehatan.
Pelaksana mengundang peserta untuk unsur Kankemenag Aceh Besar, Kankemenag Banda Aceh, dan Kanwil, serta ormas.
Hadir juga dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas III Banda Aceh, Dinkes Aceh, akademisi UIN, dan tokoh masyarakat (tomas).
"Di antara tujuan kegiatan ini, adalah untuk menjawab hoaks yang berkembang di tengah-tengah masyarakat tentang pembatalan pemberangkatan jemaah Indonesia, yang mengatakan seakan pemerintah kita kurang lakukan langkah diplomatis pada pemerintah Saudi, sehingga jemaah kita tunda berangkat," sebut MC acara Kasi Bina Umrah dan Haji Khusus Bidang PHU Kanwil H Azhar MAg.
Azhar juga sampaikan, peluang umrah di masa depan, sembari menanti hasil lobi RI dan Saudi. Sebutnya, sudah ada yang keluar visa umrahnya untuk seratusan jemaah umrah Indonesia.
"Kegiatan Sosialisasi KMA 660/2021 tentang Pembatalan Keberangkatan Jemaah Haji 2021 ini, telah dilakukan untuk 23 Kab/Kota," lapor pengarah acara, Ustadz Azhar SAg MAg,
"Zona barat selatan, timur, dan tengah telah dilaksanakan. Dan hari ini penutupan untuk zona Sabang, Banda Aceh, dan Aceh Besar, zona pamungkas," jelasnya di depan hadirin dan hadirat.
Peserta sampaikan masukan, pertanyaan, dan solusi misalnya dr Maya Sofia MKes (KKP), Salbiyah SKep (Dinkes), dan Kasi PHU Sabang.
Juga ada pertanyaan talangan haji, dari Kasi PHU Kankemenag Banda Aceh H Muhammad Iqbal MA.
H Akhyar MAg, dari KUA Krueng Barona Jaya, Penyuluh Agama Islam Aceh Besar, PW Al-Washliyah, dan tokoh Lamreung Aceh Besar, pertanyakan skema haji, pelimpahan, dan kaitannya dengan vaksinasi.
"Kemarin kami undang untuk imam dan geuchik se Sabang, mereka di antaranya bertanya soal perhajian, misalnya soal keuangan haji, Mina Jadid, miqat di Jeddah, dan kaitannya dengan fiqh haji Kemenag. Namun pihak PHU Sabang menuntaskan jawabannya dengan diplomatisnya," ungkap salah satu peserta, H Ghazali SAg MEI, Kasi PHU Kankemenag Sabang.
Selain soal istitha'ah, ragam istitha'ah termasuk kesehatan/keamanan, juga didalami soal fiqh ibadah saat dharuriah, dan moderasi perhajian.
"Kita sepakat pada hal-hal pokok, dan toleransi pada hal-hal yang furu'," di antara jawaban Ustadz Azhar, kaitannya dengan kemudharatan masa pandemi, soal perbedaan pelaksanaan di lapangan.
Saat yang sama, berlangsung rapat tim penyeleksi pelaksana manasik haji. MC dilanjutkan H Juhaimi MAg, Fungsional di Bidang PHU.
Peserta kian antusias, jelang azan, di kawasan sebelah timur Komplek Wali Nanggroe itu.
Terakhir, kata-kata pamitan disampaikan Hj Mardhiah SAg, yang per 1 September 2021 masuki purnabakti.[yyy]