Banda Aceh (Humas)---Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr H Iqbal SAg MAg mengatakan Ma'had Aly merupakan sumber tempat mencetak kader-kader bangsa yang profesional, intelektual dan agamis.
Hal tersebut disampaikan Kakanwil menyikapi atas raihan akreditasi A (Mumtaz) salah satu Ma’had Aly (dayah tinggi) di Aceh dari Kementerian Agama RI.
Yaitu Ma'had Aly Ma’hadul ‘Ulum Ad Diniyyah Al Islamiyah (MUDI) Masjid Raya, Samalanga Kabupaten Bireuen.
Menurutnya, Ma'had Aly sebagai kampusnya pesantren akan mampu bersanding setara dengan perguruan tinggi lainnya.
"Di Ma'had Aly, mahasantri fokus mendalami kajian Islam berbasis kitab kuning, sesuai dengan kurikulum yang ditetapkan," kata Iqbal di Banda Aceh, Senin, 7 September 2020.
Dikatakannya, kurikulum Ma'had Aly berbeda dengan sekolah tinggi atau universitas. Ma'had Aly hanya boleh membuka satu program study spesifik.
"Karenanya, dengan prodi spesifik, Ma'had Aly akan melahirkan kader-kader ulama yang intelek dengan keilmuan yang mendalam," katanya.
Seperti Ma'had Aly MUDI Mesjid Raya, Samalanga, Bireun dengan program takhasus “Fiqh dan Ushul Fiqh” (Fiqh wa Ushuluhu).
Ia menjelaskan Ma’had Aly memiliki peranan strategis dalam membangun bangsa sekarang dan masa depan, terutama terhadap dukungan program pemerintah di bidang keagamaan dan kepesantrenan.
"Kita berharap semua alumni Ma’had Aly bisa mengisi kebutuhan masyarakat terhadap ulama yang mumpuni dan berintegritas, serta menjadi teladan sesuai zaman," harapnya.
Selain itu, ia mengharapkan keberadaan Ma'had Aly juga mampu menjaga nilai-nilai dan tradisi pesantren yang tumbuh dan berkembang seiring hadirnya pesantren itu sendiri, terutama tercermin pada disiplin keilmuan dan ketrampilan.
"Diperlukan upaya serius dari pihak pesantren atau jajaran civitas akademika untuk memberikan informasi dan sosialisasi terhadap keberadaan Ma'had Aly dan eksistensinya dalam menjaga ajaran agama dan keutuhan bangsa," jelasnya.
Iqbal juga meminta agar rekrutmen calon mahasantri Ma’had Aly dilakukan lebih selektif agar tujuan pendidikan Ma’had Aly tercapai dan tetap mempertahankan akreditasi lembaga.
Ma’had Aly memperoleh pengakuan dari pemerintah, setelah melalui proses yang panjang. Pengakuan ini ditandai dengan ditandatanganinya Peraturan Menteri Agama Nomor 71/2015 tentang penyelenggaraan Ma’had Aly.
Dengan pengakuan formal tersebut, alumni Ma'had Aly mempunyai kesempatan untuk masuk dalam struktur dan sistem pemerintahan, sebut Iqbal.
"Kita bersyukur, dari 52 Ma'had Aly se-Indonesia tahun 2020, 6 diantaranya terdapat di Aceh, yaitu Ma’had Aly Darul Munawwarah Kuta Krueng, Ma’had Aly Mudi Mesra Samalanga, Ma’had Malikussaleh Panton Labu, Ma’had Aly Babussalam Alhanafiyah Matangkuli, Ma’had Aly Darul Muarif Cot Trueng Aceh Utara dan Ma'had Aly Darussalam Labuhan Haji," ucap Iqbal.
Iqbal mengatakan Kemenag Aceh akan memberikan perhatian dan pengawasan terhadap pelaksanaan, keberlanjutan pendidikan dan kemajuan Ma'had Aly di Aceh.[]