[Kanwil | Muhammad Yakub Yahya] Diawali dengan pembacaan Kalam Ilahi bersama Takdir Feriza, Qari Terbaik Aceh, sesi upacara “Peringatan Detik-detik Proklamasi Kemerdekaan RI ke 69” dimulai, tepat pukul 10.00 WIB. Usai Sari Tilawah, oleh Yuna Sari, Shalawat Badar mensyahdukan Blang Padang, dhuha, Ahad (17 Agustus) itu.
Komandan Upacara, Letkol Inf Hasandi Lubis SIP, Alumni Akmil 1997, dari Komandan Secaba Rindam IM Mata Ie, mengawali upacara dengan resmi di Lapangan Desah Arafah (nama asli Blang Padang), yang semalam diguyur hujan.
Sebelum “Pembacaan Teks Proklamasi”, bersama Ketua DPRA, Drs H Hasbi Abdullah MSi, penghormatan pada Inspektur Upacara, Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah memekikkan Blang Padang, yang dikelilingi dengan bendera Merah Putih. Di atas Museum Tsunami pun, tampak juga deretan warna dominan, merah putih.
Sekitar lima menit, suasana hening saat sirine ‘detik-detik Proklamsi’ dibunyikan, juga dari Menara Masjid Raya Baiturrahman. Gubernur Aceh juga pimpin “Mengheningkan Cipta”, berdoa untuk pejuang yang telah mengorbankan apa saja, dan mendahului kita.
Dalam HUT RI bulan Syawal ini, selain Gubernur Aceh, hadir Muspida (Forkompimda), Muspida Plus, dan para Kepala SKPA, purnawirawan, veteran, alim ulama, dan undangan lainnya. Peserta upacara dari berbagai elemen sipil dan militer, dan jajaran PNS dari berbagai instansi, termasuk Kanwil Kemenag Aceh, meneyemarakkan upacara, juga sorenya, upacara penurunan bendera.
Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs H Ibnu Sa’dan MPd, memandu Pembacaan Doa. Dengan khusyuk semua hadirin dan peserta upacara, mengamininya. Di antara doanya, moga Allah membantu kita di Aceh dan nuasantara dalam mewujudkan semangat dan misi pembangunan, cita-cita pendiri bangsa.
Doa Kakanwil, diurutkan sebelum aksi Paskibraka dari beberapa SMA/SMK se Aceh, Komandan Pasukan Pengibaran Bendera, dipimpin para Perwira Menengah, dari Danton III Yonkap Serbu atau Raider IM.
Selanjutnya, Ida Anura, siswa SMK 3, yang membawa baki, ditemani Arif Rahmatsyah (pengerek), dan Ade Rifki (menarik/mengikat bendera), siswa-siswa SMU di Banda Aceh, menerima bendera dari Gubernrur Aceh, membawa sang Saka Merah Putih ke barisannya, untuk selanjutnya dikibarkan, dalam acara yang di-live-kan RRI, TVRI, dan media online lainnya.
Angin berhembus kencang, semangat disiplin tetap terjaga untuk pasukan 17, pasukan 8, dan pasukan 45, yang menunaikan kewajibannya mengibarkan bendera. Latihan para siswa terpilih se Aceh ini, telah dilakukan beberapa bulan lalu, bahkan selama puasa.
Acara diakhiri dengan nyanyian lagu-lagu perjuangan, dari siswa SMA 12, misalnya lagu Maju tak Gentar, lagu Berkibarlah Benderaku, bait-bait Hari Proklamasi 17 Agustus 1945, Syukur, dan lagu Padamu Negeri….
Lapangan Blang Padang lumayan lembab dan mendukung, usai malam hujan, di tengah cuaca yang menyengat siangnya. “Dirgahayu RI ke 69…,” terpahat di mana-mana, termasuk di timur Blang Padang, depan tribun kehrmatan.
Atraksi Tarian Likok Pulo bersama 1200 prajurit Kodam IM, siswa pramuka, dan masyarakat, menyempurnakan upacara kali ini. [inmas/reportasi dari sisi utara lapangan upacara]