Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi meminpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas), di halaman kantor, Jumat, 2 Mei 2025.
Setelah Kakanwil membacakan sambutan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Prof Dr H Abdul Mu'ti MEd, Kakanwil juga sampaikan pesan pekerjaan, antara lain disampaikannya bahwa Jumat bukanlah libur, melainkan berkerja di rumah atau di mana saja (WFH atau WFA).
"Disiplin kunci utama kesuksesan, maka ikuti aturan yang ada yang kadang bisa saja berubah menurut tuntutan waktu," ucapnya di depan peserta upacara.
"Orang yang siap secara pendidikan, tidaklah ia mencari kambing hitam atau kambing putih, tapi mencari kebaikan. Tiap ada kekurangan dia mencari solusi. Jangan selalu mencari kesalahan orang lain, sebab tiap kita ada kekurangan," ingatnya.
Kakanwil juga sampaikan tentang pelantikan dan Seminar Nasional Perkumpulan Guru Madrasah/PGM Indonesia Provinsi Aceh dalam momentum pembangunan pendidikan dan keprofesionalan serta kompetensi para guru.
Kebiasaan hidup anak yang disiplin dan sehat yang masuk dalam Kurikulum Cinta, juga diulangi Kakanwil.
Bahwa Kurikulum Cinta itu memuat hubungan kepada Tuhan (Hablum Minallah): Anak-anak dibiasakan memperkuat relasi dengan Tuhan. Cinta kepada sesama manusia (Hablum Minannas): Anak-anak dibiasakan dengan keberagaman dan membangun hubungan yang kuat dengan sesama, tanpa memandang agama atau latar belakang.
"Serta Cinta kepada alam dan lingkungan: Memperkuat kesadaran akan pentingnya menjaga bumi dan sumber daya alam. Dan Cinta kepada bangsa dan negara (Hubbul Wathan): Membangun rasa cinta dan kebanggaan terhadap bangsa dan negara," jelasnya.
Jadi, ajak Kakanwil, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat: bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama.
Dalam amanat upacara awal Dzulqaidah 1346 H, Kakanwil membacakan sambutan Mendikdasmen Abdul Mu'ti.
"Peringatan Hari Pendidikan Nasional bukanlah sekadar seremonial tahunan yang ditandai dengan upacara bendera dan berbagai ragam lomba," ujarnya.
Hari Pendidikan Nasional, sebutnya, momentum untuk kita meneguhkan dan meningkatkan dedikasi, komitmen, dan semangat untuk memenuhi amanat konstitusi yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa dengan memberikan layanan pendidikan yang terbaik, bermutu, dan berkemajuan bagi seluruh anak bangsa. Undang-undang Dasar 1945 menegaskan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan.
"Di dalam UU Sistem Pendidikan Nasional nomor 20 tahun 2003 disebutkan bahwa setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan yang bermutu," sambungnya.
Lanjut Kakanwil, "Sesuai amanat konstitusi, tidak boleh ada diskriminasi atas dasar agama, fisik, suku, bahasa, ekonomi, jenis kelamin, domisili dan sebab- sebab lain yang menyebabkan seseorang kehilangan kesempatan memperoleh pendidikan."
Presiden, isi sambutnya, bertekad memajukan pendidikan melalui revitalisasi sarana dan prasarana pendidikan, pembelajaran digital, dan peningkatan kualitas, kualifikasi, serta kinerja guru melalui pemenuhan kualifikasi, peningkatan kompetensi, dan kesejahteraan.
Dengan cara demikian, ujarnya, guru diharapkan dapat menjadi agen pembelajaran dan agen peradaban.
"Para guru tidak hanya menjadi fasilitator pembelajaran tetapi juga mentor dan konselor para murid, Guru adalah orang tua yang senantiasa berada di sisi para murid dalam suka dan duka serta memandu para muridnya mencapai cita-cita luhur," imbuhnya.
Lanjut Kakanwil membaca peran dan posisi Kemendasmen. Sejak Oktober 2024, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah telah melakukan langkah- langkah nyata membangun layanan pendidikan yang bermutu.
Secara manajerial, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah memperbaiki tata kelola, pembinaan, dan kinerja guru.
Secara kurikuler, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah akan menerapkan Pembelajaran Mendalam (deep learning), pemberlakuan Tes Kemampuan Akademik (TKA), serta pembelajaran Coding, dan Kecerdasan Artifisial (AI).
Secara pedagogis, dalam rangka membentuk karakter, Kementerian membuat kebijakan Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat yang meliputi bangun pagi, beribadah, berolah raga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur cepat, program Pagi Ceria yang meliputi Senam Anak Indonesia Hebat (SATH), menyanyikan lagu Indonesia Raya, dan doa bersama. Pendidikan karakter pada tingkat pendidikan Taman Kanak- kanak diluncurkan Album Kicau yang berisi lagu anak-anak.
Dengan semangat Hari Pendidikan Nasional mari kita saling bergandeng tangan, bahu membahu, dan bergotong royong mewujudkan "Pendidikan Bermutu untuk Semua".[]