Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi mengingatkan jajaran tentang beberapa program, terutama kegiatan dalam pekan dan bulan ini.
Poin yang diangkat Kakanwil melalui amanat apel Senin, 21 April 2025, antara lain tentang gerakan
penanaman 1 juta pohon matoa secara nasional, penerimaan siswa baru, kelengkapan dokumen kegiatan, dan pendokumentasian buku nikah.
Dalam apel ini di halaman kanwil Kakanwil sampaikan, bahwa tanaman matoa awal mula banyak tumbuh di tanah Papua.
"Dari kajian menunjukkan bahwanada kesamaan tanah Papua dengan tanah Aceh, bisa subur juga untuk penanaman pohon matoa," jelas Kakanwil di depan peserta apel, para Kabid, dan para Pembimas.
Menanam matoa di Aceh, isyaratnya, juga simbol persaudaraan Papua di ujung Timur dan Aceh di ujung barat Indonesia.
Sebutnya, untuk sukseskan program nasional sesuai dengan Keputusan Menteri Agama (KMA) Nomor 244 Tahun 2025, dasar Program Prioritas Kementerian Agama, termasuk Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa yang diluncurkan pada 22 April 2025 ini, Kemenag Aceh telah gelar rapat secara virtual melalui zoom meeting pada Kamis, 17 April 2025.
KMA ini menetapkan program prioritas Kementerian Agama, termasuk program penanaman pohon matoa yang memiliki manfaat ekonomis, karena pohon ini menghasilkan buah yang lezat, serta manfaat lingkungan karena pohon matoa rindang dan menciptakan suasana sejuk.
"Pelaksanaan penanaman 1 juta pohon matoa secara serentak pada 22 April 2025 besok, yang juga bertepatan dengan peringatan Hari Bumi ke-55," jelas Azhari.
Di sini, ajaknya, pentingnya kolaborasi dengan instansi terkait, terutama guna menjamin ketersediaan dan kelancaran distribusi bibit matoa ke masing-masing unit.
"Bidang Penmad mungkin bisa menanamnya di lingkungan madrasah. KUA bisa menanamnya di sekitar kantor," tambahnya.
“Ini bukan sekadar soal menanam pohon, tapi juga menanam kesadaran akan pentingnya merawat bumi, mari kita sukseskan bersama penanaman matoa,” tutup Azhari, yang menambahkan jika batang matoa belum mencukupi, bisa diganti dengan bibit pohon lain yang berkhasiat.
"Dan besok Selasa kita kanwil gelar penanaman metoa serentak di asrama haji. Kita se Aceh minimal bisa mencapai 10.000 batang, dan ini bisa dilakukan secara bertahap," katanya.
Dalam acara ini juga dilakukan pelantikan Petugas Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Haji Aceh (BTJ) 1446H/2025M.
Terkait haji juga, Kakanwil harapkan jajaran Kemenag bisa membantu menyosialisasikan perihal haji.
Paling tidak, sebut Kakanwil, jajaran Kemenag tahu informasi, misalnya jemaah Aceh tahun ini masuk Gelombang II dan kloter perdana terbang 18 Mei 2025.
Tentang kegiatan, Kakanwil harapkan agar tiap kegiatan selalu iringi dengan pendokumentasian yang lengkap, juga dokumen foto. Sebab bisa saja saat pemeriksaan tim, akan diminta dokumen foto itu.
Di sisi lain, Kakanwil menyinggung teknis penerimaan siswa baru, karena sekarang memang sedang masanya penerimaan peserta didik baru.
Kakanwil mengajak pelaksana penerimaan siswa baru, selalu mengikuti mekanisme yang ada, agar tidak ada masalah di kemudian hari. Penting di sini, kepala madrasah memodomani juknis dan aturan yang ada.
Tentang Buku Niikah atau Akta Nikah, Kakanwil juga mengingatkan jajaran, KUA misalnya, untuk selalu hati-hati dan mengelola dokumen pernikahan sesuai regulasi. Supaya tidak disalahgunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
"Juga peruntukan buku nikah, harus sesuai ketentuan agar tidak terjadi masalah di kemudian hari," pungkas Kakanwil, dengan menyebut contoh pernah ada penyalahgunaan penerima buku nikah, yang dilakukan oleh oknum di unit layanan dokumen pernikahan.[]