Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari MSi resmi membuka giat Uji Coba Modul Pembinaan Pejabat Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) 2025, di Kryad Muraya Hotel, kawasan Simpang Lima, Banda Aceh, Selasa malam, 24 Juni 2025.
Dalam pembinaan pembukaan, Kakanwil Azhari harapkan nazir bersama KUA dan masyarakat untuk memberdayakan lahan wakaf yang ada di Aceh.
Kakanwil juga singgung peran jajaran CPNS dan PPPK dalam penghijauan dan penanaman pohon di lahan wakaf atau tanah umat lainnya.
Terkait modul perwakafan ini, ajak Kakanwil, pengujicobaan modul, bisa dilakukan untuk memaksimalkan manfaat dari tanah wakaf yang selama ini mungkin belum dikelola dengan baik atau terbengkalai. Program ini juga bertujuan agar tanah wakaf dapat memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat dan digunakan untuk kemaslahatan umat.
"Dari sekian banyak persoalan ialah dokumen wakaf," sebut Kakanwil yang baru kembali dari tugas di Pidie Jaya dan Bireuen.
Berkaca dengan potensi yang ada, harapan kita, ulang Azhari, wakaf dapat menjadi penopang perkembangan pembangunan ekonomi nasional.
"Dari acara ini, kita berharap nanti di lapangan, para nazir dan PPAIW, dan KUA bisa selesaikan persoalan perwakafan secara bertahap," harap Kakanwil didampingi para Kabid, Pejabat Subdit Bina Kelembagaan dan Kerjasama Zakat dan Wakaf Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI, Kabid Penerangan Agama Islam dan Pemberdayaan Zakat dan Wakaf (Penaiszawa) Kanwil H Zulfikar SAg MAg, Katim, dan jajaran.
Hadir juga di sini antara lain Ketua DWP Kanwil Kemenag Aceh Ny Nurlaili Azhari, Kabid PAI Kanwil Dr Hj Aida Rina Elisiva BAcc MM, Kabid Penmad H Khairul Azhar SAg MSi, dan yang mewakili kabid/katim.
"Terima kasih pada tim penyusun modul, pada Tim Institut Agama Islam SEBI dan Direktorat Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam Kemenag RI, yang kembali agendakan acara nasional ini di Aceh, di tengah efesiensi ini," ungkap Azhari.
"Isu zakat dan wakaf harus sering dibahas dan diucapkan agar akrab dan kian berdayakan di tengah-tengah umat," ajaknya.
Menurut Azhari, jika tiap pekan ada isu pemberdayaan wakaf, dalam khutbah dan KUA dan penyuluh misalnya, maka akan membantu penyelesaian dan meningkatkan pemberdayaan aset dan lahan wakaf.
"Harapan kita agar tanah wakaf terbedayakan sebagaimana peruntukannya," ingatnya.
Bahwa Aceh telah dianugerahi Kota Wakaf, moga jika tahun depan belum dapat anugerah Kota Wakaf minimal dapat Kampung Wakaf.
Sementara Panitia H Zulfikar SAg MAg, dalam acara yang digelar Kanwil dan Direktur Pembinaan dan Kerja Sama Zakat Wakaf Ditjen Bimas Islam, sampaikan bahwa melalui uji coba modul ini, antara lain akan dapat dibentuk pola pengelolaan yang efektif di lapangan.
"Melalui uji coba modul pembinaan ini, diharapkan dapat terbentuk pola pembinaan yang efektif, sesuai dengan karakteristik masing-masing jenis pengelola wakaf," harapnya.
Modul ini juga, ujarnya, menjadi pijakan untuk standardisasi nasional dalam peningkatan kualitas pengelolaan wakaf, demi optimalisasi potensi wakaf sebagai instrumen pemberdayaan umat dan pembangunan bangsa.
"Dengan uji coba ini, diharapkan dapat dihasilkan modul pembinaan yang tepat guna dan relevan dengan konteks pengelolaan wakaf di berbagai wilayah Indonesia," ujar Ustadz Zulfikar yang juga Mudir Ma'had Daarut Tahfizh Al-Ikhlas Lampasi Eungkieng Ajun Darul Imarah Aceh Besar.
Ustadz Zul (panggilannya), lanjutkan bahwa narasumber dalam kegiatan Ujicoba Modul Pembinaan PPAIW ini antara lain Kasubdit Bina Kelembagaan dan Kerjasama Zakat dan Wakaf H.Muhibuddin SFillI ME QIA SAS Zakat, Wakil Ketua I BWI Dr H Tatang Astarudin SAg SH MSi, Dosen Institut Agama Islam SEBI Assoc Prof Efri Syamsul Bahri SE MSi PhD Ak CA, serta unsur Kanwil.
"Peserta acara ialah Perwakilan PPAIW se Aceh dari kabupaten/kota sebanyak 30 peserta," pungkasnya, di depan panitia dan peserta Ujicoba Modul Pembinaan PPAIW yang berlangsung hingga Kamis (26 Juni 2025), dua hari jelang Muharram 1447 H ini.[]