[Banda Aceh | Inmas]  Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh harapkan pada guru atau ustadz/ah Taman Pendidikan Al-Quran (TPQ) terus berusaha meningkatkan kapasitasnya dalam mengajar anak didik atau santrinya.

"Guru TPQ diharapkan mampu menerapkan metode yang tepat dalam mengajarkan Al-Quran bagi peserta didiknya," harap Kakanwl Drs HM Daud Pakeh, saat membuka Workshop Peningkatan Kompetisi Guru TPQ se Aceh 2017, Rabu (19/4).

Kakanwil menjelaskan pula hambatan guru pada sebagian warga Aceh dulu dalam menyerap hal-hal baru. Namun saat cara yang tepat sudah diketahui, akan mudah membangun orang Aceh dengan pendekatan mudah itu. Juga saat hal baru sudah masuk, mudah pula mengubahkan pola lamanya.

Kakanwil mencontohkannya, pada penguasaan bahasa Arab sebagian orang yang belum tahu, yang mestinya dibedakan antara, mana yang ayat Al-Quran dan mana yang tulisan (korannya) terbitan Arab.

Ajak Kakanwil, jangan sampai masih ada guru TPQ yang masih sulit menerima hal-hal yang dianggap baru. "Maka kegiatan ini, satu upaya peningkatan kapasitas guru," jelasnya, dalam acara di Grand Permata Hati Hotel Meuraxa Banda Aceh.

Sekali lagi Kakanwil sebutkan, pentingnya metode yang tepat bagi guru TPQ. "Ustadz dulu bukan pula orang yang alim sekali, tapi ilmu berkembang dengan cara yang tepat, bahkan mereka bisa karamah," contohnya di hadapan 40 ustadz/ah.

Selain soal pentingnya peningkatan kapasitas, Kakanwil juga ajak guru tidak menghukum anak. "Bukan hukuman yang anak harapkan," sebutnya, dalam acara yang dihadiri Kabid PHU H Abrar Zym dan yang mewakili Kabid dan Kasubbag itu. Laporan panitia disampaikan Drs Tarmizi Sulaiman, dalam acara bertajuk "Guru Cerdas, TPQ Berkualitas" itu.

Sebelumnya, dalam acara yang diawali pengajian oleh Ustadz Mukzi Abdullah, Kakanwil sebutkan regulasi pendidikan agama dan pendidikan keagamaan (misalnya UU 55/2007). Juga Kakanwil ulas peranan ilmu Al-Quran dengan dinamika penerapan metode pengajarannya, dan andil dalam pembangunan bangsa. [yakub]