[Banda Aceh | Inmas] Macam-macam kiat ayah-bunda, dalam menyelamatkan putra-putrinya di rumah. Ada yang sampai menyetel televisi di ruang tamu. Hanya yang bisa ditonton itu, cuma 'dunia binatang dan tumbuhan'.
"Saat dibuka tivi, yang ada siaran hanya binatang, dibuka chanel sana, juga sama, yang ada binatang. Ternyata ini berhasil untuk jangka panjang dalam mendidik anak, dari pengaruh buruk televisi," gambar Kakanwil Kemenag Prov Aceh, saat membuka acara yang digelar Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI).
"Teknologi masuk ke mana-mana, jika tidak diawasi dan dibina terus, anak tidak bisa memilih mana yang boleh dicontoh dan mana yang tidak boleh diikuti," sambung Kakanwil yang diwakili Kabag TU.
"Anak bisa bertahan dengan iman dan takwa," harap Drs H Ay'ari lagi, di hadapan undangan dan ibu-ibu guru se Aceh.
"Kami kagum pada ibu-ibu guru PAUD, yang ASN bukan, apalagi PNS juga bukan," salut Kabag TU, seusai dari pembukaan acara 'jurnalistik santri', yang digelar Bidang PD Pontren bersama Kakanwil Drs HM Daud Pakeh itu.
"Bagaimana anak didik bisa mencinta Al-Qur'an, jika penyampaian oleh guru masih keliru?" tanya Kabag, sambil memberi solusi. Salah satunya pembinaan kontinyu.
"BTQ itu sederhana tapi arah masa depan anak ditentukan oleh kesederhanaan saat kecil," ucap Kabag TU, menyebutkan kefatalan ucapan orang dewasan, lantaran salah saat dididik oleh 'rumah dan lingkungan'nya dulu.
"Yang salah ucapan, perlu pembinaan kontinyu," kutip Kabag TU lagi, menyambung harapan Panitia Pelaksana.
"Adab dan sopan juga perlu, di samping mempelajari cara pengucapan hijaiyah," harap Drs H Asy'ari lagi.
Dasar penyelenggaraan acara yang berakhir akhir Maret besok, antara lain UU Sisdiknas No 20/2003dan PP No 55/2007 tentang Pendidikan Agama dan Keagamaan.
Menurut Kasi Pendidikan Agama Islam (PAI) Pendidikan Anak Usia Dini PAUD/TK Dra Faridah Andriani, bahwa di antara tujuan digelar acara Baca Tulis Huruf Al-Quran (BTQ) bagi 'gurunya anak kecil' adalah untuk meningkatkan kompetisi dan kapasitas para guru dalam mentransferkan ilmu dasar bacaan Kalam Ilahi pada anak didik.
"Di antara penelitian kita bersama FKG, misalnya di Aceh Tengah, sebagian guru PAI PAUD/TK belum benar cara pengucapan huruf-huruf Al-Qur'an. Sebagiannya belum mampu mengeja huruf hijaiyah secara benar. Mungkin di kabupaten lain menyusul (riset itu)," lapornya, di hadapan Kakanwil yang diwakili Kabag TU Drs H Asy'ari, sebelum membuka acara.
"Selain itu harapannya, peserta mampu mengakomodir problem di lapangan, lantas mensolusikannya. Juga mampu memilih metode yang tepat untuk anak didiknya," lanjut Ibu Ida (panggilan Kasi PAI PAUD/TK), dalam acara di Hotel Oasis Lueng Bata Banda Aceh.
"Peserta Kegiatan Workshop Pembinaan Baca Tulis Huruf Al-Qur'an bagi Guru PAI pada PAUD/TK adalah 40 guru PAI non PNS se Aceh," lapor Ketua Panitia Dra Faridah Andriani, dalam acara yang di-MC-kan ASN di Subbag Inmas Kanwil Fajriah Bakri SAg.
"Walaqad aataynaa luqmaanal hikmata anisykur lillaah...," dan "Iqra' bismi rabbikalladzi khalaq....," awali pembukaan pembinaan, Rabu (29/3) sore, bersama Kasi Akomodasi, Transportasi dan Perlengkapan Haji Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Drs H Mukzi Abdullah.
Narasumber acara yang saat pembukaan hadir para Kabid (yang mewakili), selain dari Kanwil, diundang juga dari akademisi dan birokrasi lainnya. [muhammad yakub yahya inmas]