
[Banda Aceh | Darwin] Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh, Rabu (9/3), buka Rapat Koordinasi Perencanaan Pendidikan dan Sistem Informasi Bidang Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Tahun 2016 di Oasis Hotel Atjeh, Banda Aceh. Kehadiran Kakanwil usai menutup workshop jurnalistik di Studio Aceh TV, di sambut Kepala Bidang PD. Pontren, H. Abrar Zym, S, Ag dan Panitia Pelaksana yang telah nantikan kehadiran Kakanwil.
Dihadiri oleh para Kepala Seksi PD Pontren se Kab/Kota se- Provinsi Aceh, Kakanwil sampaikan pentingnya data sebagai sumber dan dasar perencanaan sebuah kegiatan, terutama untuk kebutuhan sistem informasi yang akan di bahas dalam kegiatan nanti. “Data sumber perencanaan, tanpa data semua kita tidak akan jalan” ungkap Kakanwil membuka sambutannya.
Kakanwil mengingatkan kembali, agar kejadian tahun lalu, dimana Kementerian Agama banyak persoalan terkait anggaran, yang akibatkan beberapa sertivikasi guru dan pembangunan ruang belajar kelas terbengkalai tidak terulang kembali. “Anggaran kita di Tahun lalu banyak yang tidak terserap ataupun berlebih, sedangkan disisi lain kita membutuhkan anggaran untuk menutupi sertifikasi maupun pembangunan RKB yang masih belum terselesaikan” ujar Kakanwil.
Dihadapan 40 orang peserta yang juga terdiri dari unsur Pimpinan Dayah dan Pimpinan TPQ/LPQ, Kakanwil mengharapkan kepada para peserta untuk mengembangkan bakat minat yang ada pada para santri. Kakanwil mengharapkan dengan adanya perhatian tersebut para santri akan termotivasi untuk terus berkarya, tidak hanya terpaku pada pendidikan formal saja, baik pada Madrasah/Sekolah maupun Dayah.
Menurut laporan Panitia Pelaksana, Effendi, Kegiatan Rakor Perencanaan Pendidikan dan Sistem Informasi Bidang Diniyah dan Pondok Pesantren Tahun 2016 akan berlangsung selama tiga hari dari tanggal 9 sampai dengan 11 Maret 2016. Dalam Rakor ini diharapkan dapat mengidentifikasi berbagai permasalahan, hambatan dan kendala yang dihadapi dalam Pendidikan dan Manajemen Sistem Informasi pada Kab/Kota yang menghadirkan narasumber dari Kemenag RI Pusat, Kemenag Provinsi Aceh, Badan Pembinaan Pendidikan Dayah Aceh, dan pakar yang berkompeten lainnya.