Idi [Irfan]---Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, H. Salman, S. Pd, M.Ag, melantik lima kepala madrasah untuk tingkatan MIN di lingkungan Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur, Rabu, 4 November 2020.
Pelantikan yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB ini dilaksanakan di Ruang Serba Guna Kemenag Aceh Timur dan dihadiri seluruh Kasi, kepala madrasah, pengawas madrasah dan Kepala KUA Kecamatan.
Berikut nama kepala madrasah yang dilantik antara lain :
Yusliati, S. Pd yang sebelumnya Guru Madya pada MAN 2 Aceh Timur dipercaya menjabat sebagai Kepala MIN 18 Aceh Timur. Kemudian Helmiah, S.Pd, Guru Madya pada MAN 2 Aceh Timur diangkat menjadi Kepala MIN 28 Aceh Timur.
Munawarah, S.Pd.I yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala MIN 28 Aceh Timur dilantik sebagai Kepala MIN 13 Aceh Timur. Disusul Drs. H. Ismail, sebelumnya menjabat Kepala MIN 13 Aceh Timur dilantik sebagai Kepala MIN 32 Aceh Timur dan Erni, S.Pd, Guru Muda pada MIN 25 Aceh Timur dilantik menjadi Kepala MIN 2 Aceh Timur.
Dalam arahannya, H. Salman menegaskan bahwa pelantikan ini merupakan tuntutan birokrasi yang harus dijalankan. Meskipun ada kepala madrasah yang dipertahankan oleh masyarakat agar tidak diganti.
“Ini pertanda baik, bahwa ada kepala madrasah yang dipertahankan oleh masyarakat agar tidak dipindahkan. Itu maknanya kinerjanya bagus, interaksi dengan masyarakat dan Komite Sekolah juga baik. Tapi institusi membutuhkan tenaganya untuk membenahi madrasah lain agar lebih berkembang," ujar Salman.
Ia menambahkan, madrasah memang tidak boleh jauh dari masyarakat, karena madrasah merupakan wujud dari keinginan masyarakat untuk pendidikan anak-anak negeri yang sarat dengan pengetahuan agama. Oleh karenanya, kepala madrasah harus mempunyai kemampuan manajerial yang baik untuk mewujudkan sistem pendidikan yang melahirkan siswa-siswa berkarakter.
"Tidak mudah mengabdikan diri pada madrasah yang secara umum masih minim sarana dan prasarana. Tapi jadikan semua masalah itu menjadi suatu tahapan kesuksesan," ujarnya.
“Orang jika dihadapkan pada masalah tertentu, lalu meyerah, maka ia akan tenggelam. Sebaliknya, jika ia melalui itu dengan segala upaya dan mampu menyelesaikan masalah tersebut, maka suksesnya itu adalah batu loncatan baginya untuk capaian tertentu. Begitu seterusnya,” tambahnya.
Ia mengatakan, pelantikan ini merupakan sebuah langkah awal yang diikuti dengan beberapa langkah selanjutnya.
Ia berharap kepala madrasah agar mempersiapkan diri ke depan. Namun jangan mempersiapkan diri dengan orientasi mengejar sekolah mana yang banyak muridnya, tapi mempersiapkan diri bagaimana harus berkontribusi sebanyak-banyaknya bagi peningkatan mutu anak didik dan meningkatkan kemampuan manajerial.
“Jangan ada upaya menjilat pimpinan dan sogok-menyogok yang tentunya bukan budaya kita di kementerian agama. Tindakan itu juga melangkahi sunnatullah, mencoba membelokkan arah kebijakan dengan cara-cara yang tidak sehat. Kita semua bekerja mengharapkan ridha Allah, bukan ridha pimpinan," tegas H. Salman.
Kepala Kankemenag yang baru menjabat selama 4 bulan ini juga mengharapkan agar pejabat yang dilantik mampu memberikan perubahan positif pada madrasah di tempat tugas yang baru agar madrasah semakin berkualitas.
“Jadilah sebagai pengemban amanah untuk menyempurnakan akhlaqul karimah bagi anak didik karena guru merupakan bagian dari penyampai risalah selain Nabi," tutup Salman.