Ikhlas ini amat penting yang mesti ada dalam hati tiap kita. Bagi orang ikhlas, yang ditampakkan perbuatannya hanya pada Allah SWT semata. Dan ia dinamakan mukhlis.
Ruhnya semua kerja ialah ikhlas, keikhlasan. Maka penting dan benar semangat pendiri Kementerian Agama (Jawatan Agama, Depag) yang telah menabalkan motto "Ikhlas Beramal".
Demikian di antara isi kultum Kepala Bidang Pendidikan Agama Islam (PAI) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh H Khairul Azhar SAg MSi sampaikan taushiah bakda zhuhur berjamaah, Kamis, 6 Maret 2025.
"Dari motto "Ikhlas Beramal" kita diajak merenungi akan pentingnya untuk selalu iringi keikhlasan dalam bekerja," katanya di depan Kakanwil, Kabag TU, para Kabid dan jamaah dalam mushalla kanwil.
Imam Al-Ghazali mengatakan, kutip Khairul, kata "lillahi" ada tiga makna. "Pertama, ia bermakna "perintah Allah". Kita bekerja karena ada perintah Tuhan.
"Kedua, "lillahi" berarti "ada harapan", misalnya "dapat pahala" atau "balasan"," katanya.
"Ketiga, "lillahi" bermakna "kepunyaan Allah". Dalam level yang tertinggi, bermakna "kita beramal karena memang ada yang empunya" atau "semua milik Allah".
"Ingatlah yang kita miliki semua milik Allah, maka berbuat apa pun karena semua ada kepunyaan, bahkan kita pun milik Allah," ajaknya.
Lanjutnya, "Orang yang bekerja yang tak lagi mengharapkan balasan, tidak mengharapkan jabatan, maka itulah orang yang betul-betul sudah mencapai tingkat tinggi: mukhlas (menyadari dirinya milik Allah), atau telah lewati tahap mukhlis."
Jika orang mukhlis itu masih berupa untuk ikhlas, ujarnya, maka mukhlas itu telah pada tahapan sudah mencapai upayanya itu.
Maka ada beberapa kiat, kunci agar hati ikhlas. Di antaranya, katanya, pertama, jangan ada yang mengetahui kita saat kita bekerja. Memang ada istilah syiar, sehingga ada yang mengetahuinya. Namun semua tergantung motivasi awal kita, agar tetap ikhlas, baik diketahui maupun tak diketahui orang, baik diberitakan atau maupun tidak dipublikasikan.
"Kedua, tidak mengharapkan pujian, sehingga saat tak ada pujian pun, dia tetap berbuat dan berkarya sebagaimana biasanya," kupas mantan Kepala MA RIAB Darul Imarah Aceh Besar.
"Akhirnya, ayo kita selalu menyandarkan perbuatan hanya pada Allah. Moga saja bibit ikhlas pada Kemenag bisa berkembang menjadi insan yang muhklis, bahkan bisa sampai pada derajat mukhlas," pungkas Khairul, mantan Kakankemenag Aceh Barat.
Sementara, dalam taushaih Rabu siang (5/3), Katim di Bidang PD Pontren Dr H Abdu Syukur MAg kupas tema "Lihat-lihat".
Pak Syukur mengajak jajaran, jadikan Ramadhan penyemangat dalam perbanyak kita melihat-lihat yang baik, misalnya melihat Al-Quran.[]