Musyawarah Wilayah (Muswil) II Pengurus Wilayah Asosiasi Penghulu Republik Indonesia (PW APRI) Provinsi Aceh resmi ditutup oleh Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Kabid Urais) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Dr. H. Mukhlis, MA, pada Sabtu (23/8), di Hotel Linge Land, Takengon. Dalam sambutan penutupan yang disampaikannya, Mukhlis memberikan arahan strategis sekaligus menyampaikan dukungan penuh kepada ketua terpilih, Fadli, S.Ag., MH., yang mendapat mandat memimpin PW APRI Aceh periode 2025–2029.
Dalam forum penutupan yang berlangsung hangat dan penuh semangat, Mukhlis menegaskan bahwa APRI memiliki peran vital dalam penguatan ketahanan keluarga, pembinaan umat, serta pelayanan keagamaan di tengah masyarakat. Ia menggarisbawahi pentingnya transformasi kelembagaan yang terukur, sistematis, dan berkelanjutan.
“APRI Aceh harus menjadi organisasi yang tidak hanya solid secara internal, tetapi juga adaptif terhadap dinamika masyarakat dan kebutuhan zaman. Penghulu adalah garda terdepan pelayanan umat, maka kualitas dan kapasitasnya harus terus diperkuat,” ujar Mukhlis.
Dalam sambutannya, Mukhlis menyampaikan sepuluh poin penting yang menjadi panduan bagi pengurus ke depan dalam membangun organisasi yang kuat, profesional, dan berdaya saing:
1. Visi, Misi, dan Nilai yang Jelas
Semua anggota harus memahami arah organisasi dan menjadikan nilai dasar sebagai pedoman dalam bertindak.
2. Kepemimpinan yang Kuat dan Inspiratif
Pemimpin harus menjadi teladan dan mampu membangun komunikasi dua arah, bukan hanya memberikan instruksi.
3. Struktur dan Sistem yang Efektif
Penataan struktur organisasi, pembagian peran dan sistem administrasi yang tertib harus menjadi prioritas.
4. Komunikasi yang Transparan
Arus informasi harus terbuka dan disertai ruang untuk dialog serta umpan balik yang membangun.
5. Pengembangan SDM
Pengurus dan anggota perlu terus dilatih dan didorong untuk berkembang, sesuai potensi dan kompetensinya.
6. Solidaritas dan Kekompakan Anggota
Menumbuhkan rasa memiliki terhadap organisasi menjadi kunci utama dalam menjaga kekuatan internal.
7. Inovasi dan Adaptasi
Organisasi harus lincah menanggapi perubahan, tidak terjebak pada cara-cara lama yang kurang relevan.
8. Manajemen Konflik yang Sehat
Perselisihan harus dikelola secara arif dan solutif, dengan semangat mencari solusi bersama.
9. Pengelolaan Keuangan yang Transparan dan Akuntabel
Setiap penggunaan anggaran harus dapat dipertanggungjawabkan secara terbuka.
10. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Setiap program dan langkah organisasi harus dievaluasi untuk perbaikan yang lebih baik ke depan.
Mukhlis juga menyampaikan apresiasi atas proses Muswil yang berjalan tertib dan demokratis. Ia berharap ketua terpilih dapat mengakomodasi seluruh potensi yang ada di 22 PC APRI kabupaten/kota se-Aceh serta mendorong terciptanya inovasi program dan penguatan layanan penghulu.
“Selamat kepada saudara Fadli. Mari bangun sinergi. Kami di Kanwil siap memberikan dukungan dan pembinaan sepanjang organisasi ini dijalankan secara transparan, profesional, dan membawa manfaat bagi umat,” pungkasnya.
Dengan ditutupnya Muswil oleh Kabid Urais, berakhirlah rangkaian kegiatan Muswil II PW APRI Aceh, yang menjadi tonggak awal kepemimpinan baru untuk periode 2025–2029. Para peserta pun pulang dengan semangat baru membawa harapan untuk APRI Aceh yang lebih solid dan berdampak.[ahbub Fauzie]