Kepala Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh H Zulkifli SAg MPd atau yang mewakili hadiri Seminar Nasional Diseminasi Hasil Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) 2024 di Hotel Red Top, Gambir, Jakarta, Senin, 14 Oktober 2024.
Rangkaian acara empat hari hingga Kamis, 17 Oktober, yang dihadiri Kabid Penmad Aceh dan Kabid Penmad se Indonesia ini, bersama Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi sekaligus koordinator Komponen 2, Dr H Abdul Basit SAg MAg, Kasubdit Kelembagaan dan Kerjasama Papay Supriatna SS MPd, Kasubdit Kesiswaan Solla Taufik SHI, jajaran pejabat Ditjen Pendidikan Islam, para stake holder, serta peserta seminar.
Seminar Nasional AKMI juga hadir Ketua Project Management Unit Realizing (PMU) REP-MEQR Dr Arif Rahman MPd, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Ai Maryati Solihah MSi.
Sebagaimana misi Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Ditjen Pendidikan Islam terus berupaya mengoptimalkan kualitas dan mutu pendidikan di lingkungan madrasah di semua tingkatan.
Upaya optimalisasi tersebut salah satunya adalah dengan mengadakan AKMI yang kemudian dilanjutkan dengan diseminasi (penyebarluasan) hasil AKMI 2024.
Direktur KSKK Madrasah Dr HM Sidik Sisdiyanto MPd mewakili Dirjen Pendidikan Islam di acara pembukaan Seminar Nasional Diseminasi Hasil AKMI 2024 di Hotel Red Top Jakarta, Senin (14/10/2024) menyampaikan bahwa peserta didik madrasah harus memiliki wawasan dan literasi tinggi untuk menyongsong Indonesia Emas 2045.
“AKMI merupakan wujud komitmen Kementerian Agama dalam menghadirkan pendidikan Islam yang mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional. Melalui AKMI, Kementerian Agama berusaha memastikan bahwa peserta didik madrasah memiliki kompetensi yang mampu berkontribusi pada pencapaian Indonesia Emas 2045” ucapnya.
Sidik menyebutkan, hingga tahun ini, AKMI telah dilaksanakan sebanyak 4 kali dan menyentuh lebih dari 30 ribu madrasah. Sebanyak 1.500 ribu siswa madrasah telah mengikuti AKMI dan memiliki rapor diagnosis individu yang dapat dijadikan dasar pemberian pembelajaran terdiferensiasi sebagaimana dituntut dalam dunia pendidikan masa depan.
"Saat ini juga tengah berlangsung pelatihan yang diikuti oleh lebih dari 25 ribu guru dari madrasah peserta AKMI 2024. Mereka dilatih dan dibimbing baik secara daring maupun tatap muka dalam kunjungan langsung ke madrasah oleh 3.222 instruktur tindak lanjut AKMI," ungkapnya.
“Pengukuran AKMI 2024 telah ada hasilnya, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Hal ini menjadi gambaran yang lebih jelas mengenai bagaimana arah hasil pembelajaran yang telah kita laksanakan di madrasah. Data ini memberikan kita petunjuk yang konkret tentang aspek mana yang perlu diperbaiki dan dikembangkan," tambah Sidik.
Hasil Diseminasi AKMI 2024 ini diharapkan dapat ditindaklanjuti dalam tindakan nyata oleh semua pihak yang memiliki potensi memberikan kontribusi pada perbaikan pendidikan madrasah. Menjadikan madrasah mendunia yang yang memiliki daya saing global, baik dalam kualitas lulusan, metode pembelajaran, maupun kolaborasi internasional.
Dalam laporannya Koordinator Komponen 2 Abdul Basit menyampaikan bahwa Hasil AKMI yang telah diperoleh tidak akan memiliki dampak besar jika tidak disebarluaskan dan dipahami dengan baik oleh semua pihak yang berkepentingan. Salah satu ikhtiar untuk menyebarluaskan hasil AKMI 2024 adalah penyelenggaraan Seminar Nasional Diseminasi Hasil AKMI 2024 ini.
“Pada seminar tahun ini, diberikan kesempatan kepada peserta umum untuk ikut menyajikan pengalaman dan praktik baik yang telah mereka lakukan sebagai tindak lanjut AKMI di unit kerja masing-masing baik sebagai dosen, pengawas, kepala madrasah, maupun guru madrasah,” ungkap Basit.
Seminar ini mengusung tema “Data-Driven Education: Pemanfaatan Hasil AKMI 2024 untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Menuju Madrasah Maju, Bermutu, dan Mendunia", menghadirkan narasumber dari para pakar pendidikan dan pakar asesmen yang selama ini mendampingi penyelenggaraan AKMI dan juga pemangku kebijakan di Kementerian Agama dari pusat hingga madrasah.[]