Mekkah (RN)---Menjelang puncak haji 1439 H, yaitu wukuf di Arafah pada Senin (20/9). Badai Debu dan Angin kencang disertai Hujan deras melanda Wilayah Padang Arafah, Muzdalifah dan Mina pada Minggu (19/8) malam.
Saat Fenomena alam itu terjadi, Mayoritas Jemaah Calon Haji sedunia termasuk dari Indonesia sudah berada di Arafah.
Menurut cerita salah seorang petugas PPIH, Marlia Adelina, yang berada di lokasi, bahwa peristiwa tersebut terjadi mulai sore, sekitar pukul 17.00 waktu setempat dimana Langit Arafah sudah tampak mendung dan angin kencang.
"Saat itu rata-rata CJH Indonesia termasuk Aceh sudah berada di tenda Arafah, dan alhamdulillah tidak ada korban dari badai itu, dan kini Alhamdulillah kondisinya sudah mulai membaik," ujar Marlia.
Ia menceritakan, angin kencang dan badai debu itu mengakibatkan sejumlah tenda jamaah bergoyang dan debu beterbangan, hingga listrik padam, kemudian disusul hujan deras. "Ada tenda yang roboh, tapi agak jauh dari tenda kami," ujarnya.
Saat peristiwa itu terjadi, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Melalui pengeras suara meminta kepada jamaah Indonesia agar tidak berkeliaran di luar tenda mengingat cuaca buruk.
"Mengingat cuaca kurang baik, angin kencang dan berdebu, dimohon kepada jamaah untuk masuk ke dalam tenda demi menjaga keselamatan dan menjaga fisik," ujar petugas melalui pengeras suara.
Selain itu, Marlia juga menceritakan berdasarkan Informasi dari petugas lainnya bahwa peristiwa yang sama juga melanda kawasan sekitar Masjidil Haram, Mekkah. Disana angin kencang sampai menyingkap kiswah atau kain penutup Ka'bah dan sejumlah pembatas beterbangan di halaman Masjid.
Hari ini (Senin, 20/8/2018) umat muslim dunia akan melaksanakan puncak haji, yakni wukuf di Arafah pada 9 Zulhijah 1439 H.[]