CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Jangan Takut Dibilang Asing dan Aneh

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 17989
Jumat, 23 Mei 2014
Featured Image

[Banda Aceh | Muhammad Yakub Yahya]  Dalam Pengajian Jumatan yang juga diikuti jajaran Kanwil Kementerian Agama Aceh, yang digelar Pemkot Banda Aceh (melalui Syariat Islam kota), penceramah asal Meureudu (dulu Pidie), Tgk H Faisal Hasan Sufi yang lama di Arab dan telah melalangbuana ke mana-mana itu, mengupas soal “keislaman” dan “keselamatan”.

Juga dalam pengajian pagi Jumat, 23 Rajab 1435 Hijriyah itu, banyak disinggung soalan kemurnian Al-Quran, yang Allah jaga sendiri dari kepalsuan dan pengada-adaan manusia.

Ditinjau dari sisi lughah (bahasa) dan aspek nahu-sharaf, semua mengandung “keselamatan”, ikuti jalur “keselamatan (as-silm)”. “Bulan tak mungkin menabrak matahari, matahari tak mungkin menabarak sang bulan, semua berjalan menurut relnya,” kutip Ustadz dari salah satu ayat dari QS Yasin.    

Karena keteraturan ini, Allah namakan agama ini denga “Islam”. Ini berbeda dengan penamaan Yahudi dan Nasrani, juga Budha dan Hindu. Agama akhir ini, Islam, bukan dinamakan Quraisyi, atau Muhammady, atau Araby, tapi “Islam”.   

“Jagat ini Islam, bumi ini Islam, langit itu Islam, lingkungan kita semua Islam, laut dan air itu Islam, dan seterusnya itu Islam,” ujar Drs Tgk H Faisal Hasan Sufi, yang dakwahnya di mana-mana banyak menyorot isu sunnah dan materi Islam yang fundamental.

Ia yang memelihara jenggot rapi itu, sampaikan bahwa. Kita tak perlu takut dan malu dibilang asing dan aneh,“ujar Ustadz dalam Dakwah Umum Jumatan (23/5) di Taman Sari, depan Kanwil Kemenag Aceh, depan Balai Kota.   

Ustadz mengutip salah satu hadits tentang keterasingan (ghurabah), 

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَال َ: قَالَ رَسُولُ اللّهِ قال : بَدَأَ الإِسْلاَمُ غَرِيبا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيباً فَطُوبىَ لِلْغُرَبَاءِ   

“Dari Abu Hurairah, ia berkata; Rasulullah bersabda, “Islam bermula dalam keadaan asing, dan akan kembali terasing seperti semula, maka beruntunglah orang-orang yang terasing.”

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Muslim di dalam kitab shahihnya, dari Abu Hurairah, Selain meriwayatkan hadis dari Abu Hurairah, Imam Muslim juga meriwayatkan hadis dari Ibn Umar dengan teks yang sedikit berbeda dan ada beberapa kalimat tambahan.  

“Tujuan pengajian ini untuk memberi akses informasi agama dan dakawah Islam ke masyarakat Banda Aceh dan sekitarnya, bukan hanya pejabat tapi juga rakyat, akan Syariat Islam. Ini pula salah satu komitmen Pemkot Banda Aceh dalam menjalanka Syariat Islam,” Mairul Hazami SE MSi, mengawali sambutan mewakili Plh Walikota Banda Aceh, Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE.   

Tgk Mairul juga sampaikan fenomena keramaian cafe dan warung saat pengajian, yang menjadi tantangan tersendiri dakwah pemerinta hari ini, bagi sebagain orang Aceh yang masih tungang (batat).   

Ustadz banyak juga kupas soal fitrah dan penciptaan Allah. Tak ada yang berubah dalam fitah Allah dalam maknannya. “Amar ma’ruf sepadan sejalan dengan nahi mungkar, jadi tak benar kita bangun masjid, dan membiarkan pihak lain menodai dan merusak masjid. Kita buat pagar dan tak membiarkan orang menabrak pagar kita. Dan kita menjalin jaring pukat, dan tak akan siap jaring jika saat menjahitnhya ada yang mengguntingnya,” sambungnya.

“Dalam Islam, iman dan ilmu tak ada pertentangan,” kutip Ustadz dalam bahasa Inggris, dari orang yang yang masuk Islam yang asli berbahasa Inggris…. []  

Tags: #
Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh