[Karang Baru | Muhammad Sofyan] “Syafi’i, S.Ag Pengawas tingkat dasar Kankemenag Tamiang baru-baru ini melapor kepada saya, “Pak Saya pergi ke sebuah SMA saya bertanya kepada anak-anak 'siapa yang ada shalat Subuh'. Tidak ada satu pun yang menjawab, lalu saya bertanya 'siapa yang akan melaksanakan Shalat 'Ashar nanti'. Tidak ada satu pun juga yang menjawab' dan ini tidak boleh terjadi pada siswa-siswi Madrasah.”
Demikian disampaikan oleh Salamian, MA Kakankemenag Tamiang dalam sambutannya pada acara pelepasan Siswa kelas XIIMAS Blang Kandis.
Lebih lanjut beliau menyampaikan bahwa dalam bulan Ramadhan yang lalu beliau memberikan materi dalam pembekalan bagicalon pengantin yang akan menikah dari 60 pasang calon pengantin hanya 10 pasang yang melaksanakan shalat sedangkan yang lainnya tidak. “Bagaimana mereka berumah tangga dan mendidik anak-anaknya sementara mereka sendiri tidak Shalat,” ujar beliau lebih lanjut.
Tahun ini Kantor Kementerian Agama Aceh Tamiang akan membayar Tunjangan Sertifikasi/Tunjangan Profesi Guru (TPG) sebesar 23,8 M. untuk apa dana sebesar itu kalau guru-gurunya tak mampu mendidik anak-anak didiknya untuk melaksanakan shalat. Bangsa ini akan kuat kalau ada pertolongan Allah, tanpa pertolongan Allah.
Lebih lanjut Beliau mengajak semua masyarakat terutama para siswa lulusan Madrasah untuk memperkuat Aqidah, “Kita tak mungkin melawan orang Yahusi dengan senjata karena mereka 40 tahun lamanya makan daging dan madu dari surga, sementara nenek moyang kita dalam perjuangan dahulu hanya makan ubi kayu yang direbus, makan jagung jadi kekuatan kita (nenek moyang kita) itu adalah berkat pertolongan Allah,” ujarnya.
Salamina juga mengingatkan kepada siswa-siswi MAS Blang Kandis akan bahaya Narkoba, “Manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang terbaik untuk mengatur alam semesta ini (sebagai Khalifah, Pen) untuk apa kita rusak akal kita (dengan Narkoba, pen).” [yyy]