Banda Aceh-KemenagNews Jumat, (30/8/2013) Juri Hafizh Cilik di RCTI selama Ramadhan, Ustadz Bachtiar Nasir, tampil memukau dengan bahasanya yang tinggi rendah, di hadapan hadirin-hadirat yang memadati Taman Sari, depan Balai Kota, di Jalan Abu Lam U - Jalan Tgk Abdullah Ujong Rimba (pagi Jumat, 20/8).Jajaran Kanwil Kementerian Agama Aceh, yang berada di sisi Taman Sari, tetangga Setda 'Kota Madani' Banda Aceh, bersama PNS, siswa-siswi, jamaah, dan penguna jalan raya, ikut serta di acara bulanan, bertajuk Dakwah Umum Jumatan, yang digelar Pemkot, di bawah Dinas Syariat Islam Kota itu.Diawali dengan 'nazam', 'lekee', dan 'ratoh' bersama seorang budayawan Aceh yang sering di TV Aceh an TV lainnya, acara dilanjutkan dengan mengaji, oleh qari top di Banda Aceh, dan saritilawah.Terus, Wakil Walikota Banda Aceh. Hj. Illiza Sa'aduddin Djamal, SE, sampaikan "Selamat Idul Fitri 1434 H. Mohon maaf lahir da batin," pada pemirsa yang bertebaran dan memadati teratak. Acara selalu disiarkan RRI Programa 3 Banda Aceh.Dikaitkan dengan qari Banda Aceh, dan dengan hafizh Ustadzah Hajjah Illiza, mengharapkan agar utusan Aceh juga bisa unjuk diri di RCTI, saban pukul 14.00 WIB, lewat itu. "Amiin... jawab 'penonton'. Dan, "Moga Banda Aceh jadi Kota Madani yang ber-Baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," doa Wakil Walikota ini, juga diaminkan 'pemirsa'.Kajian akhir bulan Agustus (23 Syawal 1434 H) ini, yang pertama sejak Idul Fitri. Sebelumnya, prabulan puasa dan selama Ramadhan, kajian telah sukses. Dan mendapat sambutan warga sekitar juga, meski mungkin, langkah pertama ini, terkesan 'dipaksakan', seperti untuk siswa dan PNS. Jajaran Kanwil Kemenag sendiri, yang rutin gelar Senam jantung Sehat, jika ada kajian, sejak pukul 08.30 - 10.40 WIB itu.Pada Jumat pagi tadi, 30 Agustus 2013/ 23 Syawal 1434 H), Penceramah yang juga Sekjen MIUMI (Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia) Pusat, Ustadz Bachtiar Nasir, Lc, MM Pusat, menceritakan bab "Membangun Ukhuwah Islamiyah". Kiyai itu banyak mengupas makna pengorbanan Muhajirin dan Anshar juga.Ustadz dari Jakarta ini, memang padat sekali agenda di Banda Aceh, ada pelantikan, silaturrahmi, jajaki kerjasama, dan tabligh akbar.Sungguh, Tari Saman mengajarkan Aceh, dan kita ummat Islam untuk kompak, bersatu, bersama, dan... jalin persaudaraan (ukhuwah). Tanpa kekompakan dan ritme yang seragam, akan kacau balaulah tarian asal Aceh, yang sudah masuk Unesco PBB itu. Lalu, Ustadz mengajak siswa dan bapak-ibu, saling berpegangan tangan, untuk ta'arafu (saling kenal-kiri dan kanan). Ibu dan siswi sesama akhwat; bapak dan siswa bersama ikhwan.Dan menarik sekali, apalagi di antara pengunjung, ada yang tampil membawa lagu, 'illahi lahoo....' itu... Dan, "Terima kasih, ada siswa-siswi yang bisa, dan ada 'anak sekolah' yang belum, tapi daripada tak ada sama sekali, bagus jug tadi..., " puji Ustadz yang mengenakan busana serba putih, yang juga Sekretaris Umum MIUMI Pusat, sebuah lembaga yang baru dibentuk itu. Nah, selamat meraup filosofi, dari sisi mana saja potret kesenian dan keseharian kit, termasuk Tari Saman yang rumit itu. [yakub/j] [foto: sementara undangan mengamati atraksi ke belakang, pemotret pun mengabadikan tampilan spontan tari saman para siswa (30/8)].
Tentang Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota. Alamat Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242