Banda Aceh (Inmas) --- Sehari sebelum berakhirnya "Kegiatan Pelatihan dan Pembekalan Integrasi bagi Calon Petugas Haji Kloter Embarkasi Aceh di Asrama Haji Banda Aceh 1438 H/2017", bersama fasilitator peserta gelar Gladi Standar Operasional Prosedur (SOP).Gladi yang dilaksanakan, harus menyerupai kasus yang sering terjadi di Tanah Suci, dan solusinya.
Beberapa adegan dan pemeran yang dilaksanakan, di Aula Arafah dan di teras aula, mendekati kejadian sebenarnya.
Saat ada adegan pada satu kelompok, Rabu (21/6) itu, ada jemaah yang sakit jelang pemulangan. Petugas pun benar-benar perankan orang kesurupan dan pikun.
Selain jemaah sakit, peserta yang dibagi dalam tujuh kelompok itu, digladikan kasus jemaah yang meninggal di tanah suci, jemaah yang lupa niat di miqat di Jeddah, jemaah yang membuka ihram di Arafah, jemaah sa'i sebelum thawaf (Masjidil Haram), jemaah tidak cukup arba'in (Madinah), dan jemaah kehilangan paspor.
"Kakak ini asyik dengan hp, makana lupa niat," tegus ketua kloter, menjelaskn alasan kelupaan tiga jemaah yang baru ingat niat saat bus kencang sudah tinggalkan bandara. Solusinya, ada denda di Makkah nanti.
"Adu badanku sakit, siapa kamu, saya tak mau pulang, mana kopi mana peulot," di antara rajukan pasien yang sakit seperti kemasukan.
Selain itu, beberapa adegan perlua perbaikan dan beberapa posko memang penuh kejutan.
Fasilitator dari Kanwil Kemenag, Kantor Kesehatan Pelabuhan Banda Aceh, dan Dinkes Aceh. Selain Kabid PHU H Abrar Zym SAg, ada Drs H Mukzi Abdullah, Hj Saida, H Azhar MA, H Mawardi, H Zainal Arifin, H Bukhari, Abdi Setiawan, Ardiansyah, H Yusri, dr Hj Maya Sofia, Agustiar, dan H Alam.
Selasa kemarin, peserta selain dibekali materi kesehatan, juga gelar Rencana Kerja Operasional (RKO). Ia memusatkan perhatian pada operasi sekarang (jangka pendek) yang berkenaan dengan tujuan yang ingin dicapai (Pembinaan Pelayanan dan Perlindungan Jamaah). [Yakub/RN]