[Banda Aceh| Inmas] Pada rapat evaluasi penyelenggaraan Ibadah Haji Embarkasi dan Debarkasi Aceh Tahun 1437 H/2016 M yang di laksanakan di Asrama haji pada Selasa (01/11), Prof. Dr. Syahrizal Abbas memberikan masukan sekaligus menjadi tugas pemerintah untuk masa yang akan datang dalam peningkatan pelayanan ibadah haji yaitu penambahan tenaga medis dan tenaga pembimbing ibadah pada setiap kloter.
Menurutnya, pelayanan tenaga kesehatan yang bertugas pada setiap kloter sudah sangat baik, namun dikarenakan jumlah tenaga medis yang sangat terbatas maka pelayanannyapun menjadi kurang maksimal. "Bandingkan hanya dengan 1 orang dokter dibantu 2 tenaga perawat, mereka harus melayani hampir 392 jamaah yang sebagian besarnya adalah jamaah beresiko tinggi. Itu sesuatu yang tidak rasional dan itu juga dirasakan oleh kloter-kloter yang lain di Indonesia" Ungkapnya. Sehingga pemerintah perlu memikirkan untuk penambahan TKHI baik itu dari tenaga yang direkrut oleh pemerintah pusat ataupun TKHD yang direkrut oleh Pemerintah Daerah sendiri.
Demikian pula tenaga pembimbing ibadah, menurutnya selama ini bimbingan ibadah pada setiap kloter ditangani oleh seorang TPIHI sedangkan permasalah ibadah jamaah yang ada dalam kloter sangat bervariasi disebabkan latar belakang pengetahuan, pendidikan dan masalah lainnya. Sehingga banyak jamaah yang tidak mendapatkan pelayanan ibadah secara maksimal. "Bagaimana seorang TPIHI dapat memberikan penjelasan kepada para jamaah yang demikian banyak memiliki masalah agama karena pengetahuan mereka yang beragam sehingga ada jamaah yang sampai salah dalam mengerjakan ibadah thawaf" Katanya.
Beliau juga menyarankan agar kedepan pemerintah melalui Kementerian Agama perlu memikirkan untuk penambahan tenaga pembimbing ibadah agar jamaah tidak salah dalam mengerjakan ibadah akibat tidak ada bimbingan yang memadai di Tanah Suci. (Inmas)