[Karang Baru | Muhammad Sofyan] Sebagaimana biasanya setiap bulan Ramadhan usai shalat zhuhur, para karyawan/wati Kankemenag Tamiang secara istirahat sejenak sambil mendengarkan tausiyah dari peceramah yang telah ditunjuk sesuai jadwal yang telah diatur oleh seksi Bimas Islam.
Senin (22/6) merupakan hari kedua pelaksanaan ceramah tersebut karena hari Jum’at tidak ada ceramah. Tampil sebagai penceramah adalah Kasubbag TU Kankemenag Tamiang Anwar Fadli, S.Ag.
Beliau mengawali ceramahnya dengan membacakan sebuah hadits Nabi SAW yang menyebutkan bahwa “Tanda-tanda manusia yang celaka itu ada 4”.
Pertama; orang yang melupakan dosa-dosa yang telah ia perbuat, ia tidak tahu bahwa dosa itu terpelihara baik disisi Allah. Orang yang seperti ini menurut anwar fadli, lupa beristighfar padahal manusia itu mulai ia terjaga hingga ia tertidur kembali di malam hari senantiasa dalam keadaan bebuat dosa oleh karena itu ia menganjurkan kepada seluruh hadirin untuk denantiasa beristighfar kepada Allah.
Kedua, orang-orang yang selalu mengingat-ingat kebaikan yang telah dilakukannya sementara ia tidak tahu apakah kebaikan itu diterima atau ditolak oleh Allah SWT. Orang yang seperti ini akan merasa dirinya orang yang terbaik padahal belum tentu apa yang ia kerjakan itu diterima atau tidak oleh Allah SWT, sehingga timbul kesombongan dalam dirinya. Oleh karena itu beliau mengajak semua Insan Kemenag untuk berbuat kebaikan tapi jangan diingat-ingat, biarkan ia berlalu seperti air, katanya. Kebaikan itu kita tak perlu pujian dari manusia tapi yang kita harap pujian dari Allah.
Ketiga, orang yang senantiasa melihat keatas dalam urusan dunia. Banyak penyimpangan anggaran dalam sebuah instansi menurut Anwar Fadli adalah dikarena sifat ini. Orang yang seperti ini akan menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuannya tanpa peduli halal haram. Orang yang seperti ini tidak menyukuri nikmat-nikmat yang telah diberikan Allah kepadanya, tak pernah merasa puas.
Keempat, orang yang senantiasa melihat ke bawah dalam urusan agama. Orang yang seperti ini juga akan celaka. Beliau menjak senua hadirin untuk senantiasa melihat ke atas dalam urusan agama (akhirat dan sebaliknya dalam urusan dunia melihat ke bawah). [yyy]