Banda Aceh (Humas) — Awal Tahun 2021, Dharma Wanita Persatuan (DWP) Kementerian Agama menggelar webinar nasional perdana yang diikuti oleh partisipan dari Pengurus DWP Kementerian Agama RI, Seluruh DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi, DWP PTKIN, BDK, UPT dan Balitbang hingga DWP Kankemenag Kabupaten dan Kota Se-Indonesia. Webinar ini digelar pada Selasa, 12 Januari 2021 mulai pukul 08.00 s.d 12.30 WIB.
Ketua DWP Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Zahrul Baizah Ny. Iqbal bersama sejumlah pengurus turut mengikuti dengan seksama kegiatan tersebut, juga seluruh Kankemenag Kabupaten Kota se-Aceh hadir dari lokasi masing-masing.
Mengawali kegiatan ini, Ketua DWP Kemenag RI , Farikhah Nizar Ali mengungkapkan bahwa webinar kali ini mengangkat tema Mengenali dan Mengatasi Adiksi Pornografi pada Anak dan Remaja ini diikuti oleh lebih dari 500 anggota DWP Kemenag dari seluruh Indonesia dan menghadirkan narasumber yaitu Elly Risman, Psikolog dan pakar parenting dari Yayasan Kita dan Buah Hati.
Menurutnya webinar nasional kali ini merupakan langkah awal DWP Kemenag untuk terlibat dalam pencegahan pornografi di Indonesia. Ini menjadi concern bagi pengurus DWP, mengingat Kemenag memiliki peran besar dalam pembentukan SDM Indonesia yang berkualitas.
Webinar nasional yang dibuka oleh Penasehat DWP Kemenag Eny Yaqut Cholil Qoumas ini menghadirkan narasumber pakar parenting Elly Risman. Turut hadir dalam Webinar Nasional DWP Kemenag, Wakil Penasehat DWP Halimah Zainut Tauhid Sa’adi dan kegiatan ini berlangsung dengan dipandu moderator Lathifah Mastuki.
Eny Yaqut Cholil menyampaikan bahwa webinar ini penting untuk dilaksanakan mengingat saat ini kasus pornografi anak dan remaja terus mengalami peningkatan. Demikian diungkapkannya berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia. “Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) mengungkapkan, beberapa tahun terakhir kecuali tahun 2020, terjadi peningkatan kasus dan membuat kasus anak di bidang pornografi dan cybercrime menempati urutan ketiga,” Ungalkapnya sebelum membuka webinar.
Lebih lanjut Eny juga mengemukakan hasil survei nasional KPAI dalam situasi pandemi Covid-19 bahwa sebanyak 22 persen anak masih melihat tayangan tidak sopan, bermuatan pornografi, dan tidak sesuai dengan budaya Indonesia. Karenanya, ia pun mengapresiasi inisiatif DWP Kemenag untuk mengambil tema ini tentunya karena hal ini perlu menjadi perhatian dari seluruh pihak, apalagi anak dan remaja merupakan aset bangsa yang sangat berharga.
“Mereka adalah calon pemimpin di masa depan. Mereka harus terlindungi dari hal-hal yang akan merusak fisik, jiwa, dan mental mereka,” Ungkap Eny.
Ia pun menyambut baik inisiasi DWP Kemenag untuk bisa melangsungkan webinar nasional dengan tema "Mengenali dan Mengatasi Adiksi Pornografi pada Anak dan Remaja", sekaligus juga berharap agar jajaran DWP Kemenag dapat turut serta berkontribusi dalam mencegah meluasnya bahaya pornografi di Indonesia.
Diluar tema webinar kali ini, Eny juga mengajak jajaran DWP untuk terus mematuhi dan melaksanakan pemberlakuan pembatasan kegiatan Masyarakat yang telah diserukan dan diberlakukan pemerintah sejak 11-25 Januari 2021.
Elly Risman, Narasumber webinar mengemukakan persoalan relasi orang tua dan anak, konstruksi sosial yang mempengaruhi serta efek realitanya pada kualitas orang tua dan juga kualitas anak yang dilahirkan dari sebuah keluarga.
Ia mengungkapkan fakta dengan dasar penelitian dan pengalaman empiris dari klien yang dihadapinya bahwa anak baik akan lahir dari iklim emosi keluarga yg baik.
Iapun memaparkan bagaimana cara mengenali anak yang terpapar adiksi dan pornografi. Diantaranya dengan mengindentifikasi seberapa persen anak terpapar dan mengetahui hal-hal yang mendukungnya seperti hal-hal berikut; 1). Usia brp anak mengenal handhone, 2). Usia brp anak pake wifi, 3). Alasannya untuk apa, 4). Akibatnya apa, 5). Apakah ada batasan kapan saja anak main game, pakai hp dan pakai fasilitas wifi.
Semua hal itu penting diidentifikasi karena fasilitas lengkap, WiFi di rumah, gadget ditangan, akan membekas dan membentuk karakter pada pribadi anak. Selain itu iklim emosi mempengaruhi kualitas anak-anak dan psikologis anak.
"Anak baik akan lahir dari iklim emosi keluarga yg baik" Ujar Eli Risman.
Kesempatan ini Elly Risman juga mengajak para orang tua untuk bersama-sama merawat dan senantiasa memelihara emosi keluarga yang baik, hindari dan hilangkan kehampaan jiwa. Diantaranya dengan cara berikut: 1. Perbaiki komunikasi. Turunkan intonasi, perbaiki bahasa tubuh. 2. Perbaiki pola atau cara pengasuhan 3. Perbaiki kerjasama suami dan istri.
Atas berlangsungnya webinar ini, Elly Risman mengapresiasi kepada Kemenag karena menurutnya selama masa pandemi ini Kemenag adalah yg pertama melakukan webinar nasional tentang adiksi pornografi dengan jumlah partisipan yang sangat banyak seluruh Indonesia. [L]