Banda Aceh (Humas)--Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Azhari mengajak jajaran bisa memanfaatkan kesempatan doa bersama dan tahlilan sebagai media memupuk semangat ukhuwah.
Harapan ini diulangi Kakanwil dalam taushiah usai pengajian dua jumatan di Mushalla Al-Ikhlash, Jumat (1 September 2023).
Persaudaraan kuat karena sesama Muslimin saling memenuhi kewajiban bagi saudaranya.
Rasulullah SAW bersabda, kutip Kakanwil dari satu hadits Muttafaqun 'alaih, tentang hal Muslimin dari saudara lainnya: raddussalaam, wa 'iyaadatul mariidh, wattibaa'ul janaa-izi, wa ijabatudda'wati, watasymiitul 'aathisy.
"Hak kita Muslim terhadap Muslim lainnya ada lima: kita menjawab salamnya, menjenguknya jika sakit, mengantar jenazahnya, menjawab undangan, dan menjawabnya manakala ia bersin," kutipnya.
Didampingi para kabid, Kakanwil sampaikan bahwa kita harus hidup, hidup ini harus, tapi wajib mati (haros ta-udep wajeb tamate).
"Beberapa peristiwa kadangkala bisa membuat saudara kita mendahului kita menjemput ajalnya," sebut Azhari.
Maka, ajaknya, mari kita jaga kesehatan, jangan minta sakit. Dan jika sakit pun, yakinlah dengan kondisi ini akan diampuni dosa oleh Allah, jika sabar.
Pengajian dan doa bersama, dua pekan sekali, diikuti jajaran Kanwil Kemenag Aceh, sejak pukul 08.00 WIB, sebelum lanjutkan rutinitas harian.
Taushiah Kakanwil juga dikaitkan dengan kehidupan dan kematian, karena pengajian pagi ini juga disekaliankan dengan takziah dan tahlilan.
Pengajian awal bulan ini, dipadukan dengan shamadiah dan tahlilan untuk keluarga jajaran kanwil yang beberapa hari lalu telah meninggal dunia.
Tahlil dan doa dikhususkan untuk almarhum Drs Adnan bin Ismail (ayah mertua Masyithah Aruni SE, jajaran Bidang PHU). Tahlil dan doa dipandu Ustadz Saifullah Rayek MA, setelah sesi Yasinan yang dipandu Ustadz Zulfikar MA, jajaran Penaiszawa.[yyy]