Banda Aceh(Humas)---Sejumlah 209 santri di Aceh akan mengikuti Ujian AkhirBerstandar Nasional atau Imtihan Wathani tahun ajaran 1443 H/2022 M berbasis komputeratau Computer Based Test (CBT). Ujian ini diperuntukkan bagi santri PendidikanDiniyah Formal (PDF) yang diselenggarakan Kementerian Agama melalui DitjenPendidikan Islam.
Peserta Imtihan Wathani dari Aceh terdiri atas 117 orang tingkatWustha dan 92 orang Ulya. Serentak juga digelar secara nasional tanggal 26 – 28Februari 2022 diikuti 6.219 santri.
Pendidikan Diniyah Formal adalah pendidikan pesantren yangdiselenggarakan pada jalur pendidikan formal sesuai dengan kekhasan pesantrenyang berbasis kitab kuning secara berjenjang dan terstruktur. Saat ini ada tigajenjang PDF, Ula (setingkat MI/SD, Wustha (setingkat MTs/SMP) dan Ulya(setingkat MA/SMA/SMK).
Kabid Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Kanwil Kemenag Aceh,Drs H Maiyusri MA mengungkapkan rasa syukur atas pelaksanaan ujian bagi santri.
“PDF pengakuannya sama dengan pendidikan umum. PelaksanaanImtihan Wathani dimaksudkan untuk menjaga mutu PDF sebagai bagian dari entitaspendidikan pesantren, kita berharap ke depan akan banyak pesantren di Aceh berpartisipasidengan mengajukan izin dan mengikuti ketentuan sesuai amanah undang-undang,”kata Maiyusri, Senin 21 Februari 2022.
Ia menyebutkan, semua santri yang akan ikuti ujian PDF iniberasal dari Babussalam Matangkuli Kabupaten Aceh Utara.
“Kami memotivasi santri untuk terus belajar dan istiqamah,semoga lulus ujian dengan baik, menjadi generasi penerus yang punya wawasankeislaman serta berakhlakul karimah,” katanya.
Maiyusri menginformasikan, menuntut ilmu di pesantren saatini mendapat pengakuan secara legal formal dari pemerintah yang disetarakan. “Kitapatut bersyukur dan menjalankan pendidikan ini dengan maksimal di pesantren,”tegasnya.
Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Dr H Waryono Abdul Ghafur,mengatakan bahwa Imtihan Wathani tahun ini merupakan penyelenggaraan yangkelima. Imtihan Wathani pertama digelar pada tahun 1438 H/2018 M.
“Dari tahun ke tahun, penyelenggaraan Imtihan Wathani terusmengalami peningkatan, dari sisi jumlah peserta dan model yang digunakan,”jelasnya.
Waryono menilai Imtihan Wathani ini istimewa karena tetapmenjaga tradisi keilmuan pesantren pada materi yang diujikan. Semua materinyajuga menggunakan Bahasa Arab. Untuk jenjang PDF Ulya, materi ujiannya adalahTafsir-Ilmu Tafsir, Hadits-Ilmu Hadits, Fiqh-Ushul Fiqh, Bahasa Arab danNahwu-Sharf. Sedangkan untuk PDF Wustha adalah Tafsir, Hadits, Fiqh, BahasaArab dan Nahwu-Sharf.[]