Strategi harus diterapkan dalam segala pembinaan, baik dalam kegaiatan MGMP, maupun dalam sosialisasi, refreshment, atau lainnya, yang mungkin ada kekeliruan. Dan ini harus diubah, agar mengarah pada pola yang lebih efektif. Jangan sampai dalam perkumpulan dalam guru membahas kuliner, misalnya 'pajoh rujak'. Jika begini, bisa jadi masuk pola yang salah dalam pertemuan yang belum tepat pula.
Demikian 'candaan' Kakankemenag Pidie, Drs H Abdullah AR MAg mengawali sambutan pembukaan acara Bidang PAI, di PLHUT Pidie, Selasa, 29 Oktober 2024.
Setelah kemarin Senin sukses di Kankemenag Pijay, Bidang PAI Kanwil dan mitra lanjutkan kegiatan Moderasi Beragama/MB, Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB dan Program Manajemen Sumberdaya dan Unggulan Mutu Pendidikan Agama Islam (Mandum-PAI) bagi Pengawas dan GPAI tahun 2024, di Sigli.
Dilanjutkan Abdullah saat pembukaan, bagi GPAI ini, ada persoalan yang sangat urgen. Misalnya dalam PAI ini, ada soal ketuntasan Baca Tulis Qur'an yang harus jadi prioritas utama.
Kabid PAI H Khairul Azhar SAg MSi dalam sambutan juga menyampaikan apresiasi pada Kakankemenag Pidie atas penerimaan Bidang PAI, sekaligus dengan hadir Kadis Pendidikan (Kadisdik) Pidie yaitu Yusmaidi Kasim SPd MPd.
"Ini sinergritas yang luar biasa dengan duduk bersama di saat full kegiatan setiap pejabat yang hadir," ujarnya didampingi Katim dan jajaran dalam gedung dekat pendopo itu.
Sebutnya, "Kita harus perhatikan karir GPAI yang Pidie yang masuk teratas yang lulus Pretes, atau sejumlah 400-an, dan ini yang tertinggi se Aceh. Ini harus diberengi juga untuk tindak lanjut ke depannya agar tidak setengah-setengah langkahnya."
GPAI harus dijadikan penting, misalnya jadi Kepsek, ajaknya. Antara lain untuk membumikan syari'at di seluruh Pidie, khususnya. Karena kita tahu, sanbungnya, Pak Kadis memperhatikan hal ini, terlebih lagi Pak Kadis sendiri juga awalnya orang Kemenag.
Kabid juga singgung soal anak-anak yang menjadikan gadget selaku 'kiblat' anak-anak yang saat ini melalaikannya. Ini jadi tanggung jawab semua kita.
"Tanggung jawab moral terlebih guru Non PNS yang dengan gaji tidak sampai 500 ribu, di saat yang sama kita berikan tanggung jawab yang begitu panjang dan besar di dalam kelas, ini harus perhatiaan mutlak untuk mengikuti PPG," tekannya.
Lebih lanjut, Kadis Pendidikan Pidie menyahuti dari permintaan Kabid terkait PPG. "InshaaAllah akan dirapel untuk mengisi kekosongan yang dihadapi guru yang tidak mengikuti PPG dalam dua tahun belakangan ini," janjinya.
Di sisi lain, Kadisdik berujar, "Bapak dan Ibu menjadi ujing tombak untuk mutu generasi Pidie mendatang. Karena yang sekarang duduk di sekolah akan menjadi pemimpin yang akan memikul tanggug jawab dan mengisi para pejabat di Kabupaten Pidie."
"Jika dari sekarang diberi perhatian serius, ini menjadi Pidie jadi kabupaten terbaik dibandingkan kab/kota lainnya. Untuk itu, hanya diperlukan keseriusan dalam pelaksanaan di lapangan terutama pelajar PAI, terutama kemampuan fardhu 'ain. Sehingga di saat jadi pemimpin, tidak lagi harus melewati tes mengaji, sebab sudah siap semenjak bangku sekolah," paparnya.
Dan, akhirnya, Kadisdik Pidie bersama peserta dan undangan, resmi membuka kegiatan PAI untuk seharian ini.[]