[Banda Aceh| Yakub] Ternyata aneka acara ikut meriahkan milad (hari lahir) Kota Banda Aceh ke 811. Di antaranya lomba voli antar Kecamatan se Kota Banda Aceh. Lomba voli memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) Koetaradja 2016 ini, berlangsung di lapangan voli Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.
Kecamatan Baiturrahman, Kuta Alam, Meuraxa, Syiah Kuala, Lueng Bata, Kutaraja, Banda Raya, Jaya Baru, dan Ulee Kareng kirim groupnya dalam turnamen yang dilangsungkan sejak tadi malam (Rabu, 11/5) hingga Jumat malam (13/5).
Babak penyisihan tadi malam, menurunkan antara lain dari Kecamatan Kuta Raja (posisi daerahnya di utara kota), di lapangan sebelah selatan Kanwil, atau sebelah timur kantin itu. Tepukan dan teriakan penononton yang membludak di luar lapangan, di bawah pohon mangga, dan dalam kantin itu, seperti mengalahkan acara penutupan acara Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI), di Blang Padang itu.
Seperti disampaikan Kepala Bagian (Kabag) Humas Setdakota Banda Aceh, Wirdaini Usman, bahwa memperingati HUT ke 811, Pemerintah Kota (Pemkot) antara lain, juga menggelar pameran foto, di depan Balai Kota, yang juga tetanggaan dengan Kanwil itu. Pameran yang yang bertajuk Rekam Jejak Kota Banda Aceh 2012-2017 sudah selesai, sejak Jumat (22/4), dan tanggal ini puncak milad kota.
Ustadz Wirzaini Usman SAg menjelaskan di pameran foto telah ditampilkan puluhan foto yang menggambarkan kilas balik perjalanan Kota Banda Aceh yang dimulai dari era almarhum Ir H Mawardy Nurdin MEng, hingga estafet kepemimpinan dilanjutkan Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE.
Lanjutnya, acara Banda Aceh Bike, Ahad (1/5) pagi juga di Banda Aceh, telah digelar oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banda Aceh bekerja sama dengan Harian Serambi Indonesia, Telkomsel, dan Universitas Terbuka (UT). Rutenya sangat menarik, antara lain, lewati jalan lingkar kota, tepi laut Ulee Lheue hingga Gampong Jawa, hingga ke Blang Padang.
Selanjutnya, buat 23 lembaga dan 17 tokoh, telah juga menerima Madani Award, Senin malam (10/5), hari pertama UN MTs/SMP. Walikota Illiza, menyerahkan anugerah itu, untuk tokoh dan institusi yang ‘banyak berjasa’ terhadap Banda Aceh. Penyerahaan itu dilakukan dalam acara Welcome Dinner dan Resepsi HUT Banda Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood, Darussalam.
Para penerima penghargaan itu beragam latar belakang, mulai Jurnalis, Budayawan, Sosial, Pendidikan, Syariat Islam, hingga pengembang smart city. Alasanya pemberian penghargaan itu, aktivitas dan kontribusi yang mereka berikan telah membantu masyarakat dan pembangunan di Banda Aceh menuju kota madani.
Lembaga penerima award tersebut yaitu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) , Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), Komunitas Pemuda Subuh (kompas), Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Yayasan Darah untuk Aceh, Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh serta Banda Aceh.
Juga, untuk sejumlah sekolah yang memiliki inovasi, yaitu TK Bait Qurany Saleh Rahmany, SD Negeri 67 Percontohan Banda Aceh, SMP Negeri 4, SMP Negeri 19 Percontohan, SMK Negeri 1, SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 7, SMA Negeri 10 fajar harapan, dan SMA Negeri 11.
Lagi, diberikan kepada Siti Maisarah, SE (P2TP2A), Evendi, SAg (penegak syariat), Riza Mulia (penulis), Drs Razali Cut Lani (tokoh pendidikan), Daspriani Y Zamzami (pegiat sosial), Husni (disabilitas mandiri), Dr Salman Al-Hafizh MA (agama), Zulfikar (agama), Drs Muhammad Ibrahim, MAg (agama), dan Ratna Eliza (relawan kanker).
Sanggar MAN Model
Di Blang Padang juga, seakan eforia warga yang dulunya dikenal dengan nama Kuta Raja atau Kota/Benteng Para Raja, bersambung. Kota Banda Aceh ditetapkan sebagai tuan rumah penyelenggaraan Rapat Kerja Nasional Jaringan Kota Pusaka Indonesia (Rakernas JKPI) ke 5, Sabtu-Kamis (7-12 Mei), dan semalam kemeriahan berakhir dengan band, dari artis ibukota Cakra Khan. Sebelumnya, ada Tari Rampai dari Sanggar Trieng Kuneng, Nasyid Beat Box dari MAN Model Banda Aceh, dan Tari Seudati dari Panteu Atjeh.
Selain itu, Pemkot gelarkan even berskala Internasional, Festival Kopi dan Kuliner Aceh, 2016. Even yang dibuka Staf Ahli Bidang Kemaritiman, Kementerian Pariwisata RI, Syamsul Lussa, Selasa (10/5), hari kedua UN siswa. Di sini juga ada Seminar Internasional Kutaraja Menuju Kota Pusaka Warisan Dunia. Bersama sejumlah stand pameran, rekor MURI untuk masak apam 1000 paket pun diraih, Selasa malam (10/5).
22 April 1205 M
Pameran JKPI yang digelar di Blang Padang, juga bagian dari rangkaian Rakernas JKPI, dimulai dengan pameran JKPI. Warga manfaatkan ini, selain momen milad Banda Aceh, juga rekreasi keluarga. Kru seumangat untuk Koetaradja, yang saat ulang tahun (ultah) ke 811 juga, Gubernur Aceh ‘Doto Zaini’ kibarkan start tanda beroperasinya bus AC Trans Koetaradja.
Dan sekilas sejarah, berdasarkan naskah tua dan catatan-catatan sejarah, Kerajaan Aceh Darussalam di bangun diatas puing-puing kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha seperti Kerajaan Indra Purba, Kerajaan Indra Purwa, Kerajaan Indra Patra dan Kerajaan Indra Pura.
Dari penemuan batu-batu nisan di Kampung Pande salah satu dari batu nisan tersebut terdapat batu nisan Sultan Firman Syah cucu dari Sultan Johan Syah, maka terungkaplah keterangan bahwa Banda Aceh adalah ibukota Kerajaan Aceh Darussalam yang dibangun pada hari Jum'at, tanggal 1 Ramadhan 601 H (22 April 1205 M). Oleh Sultan Johan Syah setelah berhasil menaklukkan Kerajaan Hindu/Budha Indra Purba dengan ibukotanya Bandar Lamuri.... [inmas’s]