Masa Ta’aruf Siswa Madrasah (Matsama) di MTsN Sabang resmi ditutup oleh Kepala MTsN Sabang Muhammad Nasir SPd. Penutupan kegiatan ditandai dengan prosesi peusijuek atau tepung tawar, sebuah tradisi khas Aceh yang sarat nilai kearifan lokal. Kamis, 17 Juli 2025.
Adapun yang menepung tawari siswa adalah Pimpinan Dayah Sirajul Munir Al Aziziyah Tgk H Nazaruddin SPdI. Ia mengatakan prosesi ini menjadi simbol doa, keberkahan, dan harapan agar para siswa baru menjalani masa pendidikan di MTsN Sabang dengan semangat, selamat, dan sukses.
Kamad Muhammad Nasir melaporkan bahwa sebanyak 100 siswa baru, 42 laki-laki dan 58 perempuan,mengikuti rangkaian Matsama sejak Senin, 14 Juli 2025.
"Selama tiga hari, mereka dikenalkan dengan lingkungan madrasah, tata tertib, nilai-nilai moderasi beragama, serta motivasi dari para guru dan tokoh di Sabang seperti Irwan Mahdi MTour, lulusan UGM dan University of Sydney Australia, dan tokoh lainnya," jelas Muhammad Nasir.
Kegiatan Matsama tahun ini dirancang tidak hanya untuk pengenalan akademik, tetapi juga membangun ikatan emosional antara siswa baru, guru, dan lingkungan madrasah.
“Kami ingin Matsama menjadi pengalaman awal yang menyenangkan dan bermakna. Peusijuek di akhir kegiatan ini adalah wujud cinta kami terhadap budaya Aceh, sekaligus simbol bahwa siswa baru telah resmi menjadi bagian dari keluarga besar MTsN Sabang,” ujarnya.
Terakhir, dalam prosesi peusijuek, para guru dan tokoh turut mendoakan para siswa dengan harapan menjadi generasi yang cerdas, berakhlak mulia, serta menjunjung tinggi nilai-nilai agama dan budaya lokal.