Banda Aceh (Yakub)---Dalam satu paparan tentang perhajian dan hubungannya dengan pemahaman keagamaan umat Islam, Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kanwil Kemenag Aceh, H Samhudi SSi, sampaikan jawaban, atas fenomena kian tingginya semangat naik haji, oleh masyarakat kita.
"Jika kita di Aceh mendaftarkan haji sekarang, maka menurut estimasi Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), baru bisa berangkat nanti, pada 24 tahun kemudian," jelas Pak Sam (sapaan Samhudi), saat memaparkan materi "Kebijakan Teknis Penyelenggaraan Haji Khusus dan Haji Reguler", pada para Kepala KUA pantai barat-selatan, di Hotel Meuligoe Meulaboh, pekan lalu.
Paparan pada hari kedua Sosialisasi Penyelenggaraan Haji Khusus dan Haji Reguler, Jumat-Ahad (16-18/11) itu, bersama Kabid PHU, setelah paparan sekaligus sesi pembukaan acara haji untuk angkatan pertama itu, bersama Kakanwil Kemenag Aceh Drs HM Daud Pakeh, yang juga didampingi Kakankemenag Aceh Barat H Khairul Azhar SAg dan para Kasi, dan para Kasubbag di Kanwil.
Mengutip satu pernyataan dari seorang akademisi, Samhudi mengulangi bahwa tingginya daftar tunggu tunaikan rukun Islam kelima, di Serambi Mekkah dan di Indonesia, bisa karena pemahaman keagamaan masyarakat kita sudah dan semakin tinggi. "Atau sebaliknya, karena pemahaman ajaran agama umat Islam yang masih rendah," sebutnya.
Maksudnya, sambung Samhudi lagi, berdasarkan dari pandangan dosen di salah satu kampus di timur Indonesia itu, bahwa tingginya daftar tunggu (waiting list) karena memang haji yang menjadi tujuan hidupnya. Jadi masyarakat akan berlomba-lomba untuk mengantri haji, bahkan dengan mengutang pula.
Padahal dengan mengamalkan maksud ajaran Islam, sebagaimana dalam riwayat-riwayat sufistik, itu sama dengan telah naik haji, atau bernilai haji. Misalnya dengan memberdayakan tetangga, menyantuni anak yatim, atau mengenyangkan orang yang belum makan, sementara dia tidur nyenyak dalam kekenyangan.
"Jadi, jika dia menjadikan Allah sebagai tujuan hidup, maka dia akan mejalankan ajaran agama dengan tidak mesti naik haji," sambungnya.[]