CARI
Rekomendasi Keywords:
  • Azhari
  • Kakanwil
  • Hari Santri
  • Halal
  • Islam
  • Madrasah
  • Pesantren

Cegah Stunting Melalui Program Elsimil, BKKBN Gandeng Kemenag Bireuen

Image Description
Inmas Aceh
  • Penulis
  • Dilihat 822
Kamis, 21 April 2022
Featured Image

Bireuen (Syahrati/Frz)— Dalam upaya pencegahan pencegahan staunting di Aceh, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Aceh bekerja sama dengan Kemenag Bireuen melakukan sinergisitas dan kolaborasi dalam implementasi Elmisil pada tingkat kabupaten/ kota.

Kegiatan yang berlangsung Rabu (20/4/2022), dipusatkan di aula inspektorat Kabupaten Bireuen, dihadiri oleh perwakilan Kemenag dari 17 Kepala KUA Kecamatan, dan 17 peserta perwakilan dari puskesmas masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Bireuen.

Kabid adpin perwakilan BKKBN Aceh, Faridah SE MM, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Elsimil merupakan singkatan dari aplikasi elektronik siap nikah dan hamil.

Aplikasi ini kata Faridah berguna untuk deteksi dini terhadap potensi bayi yang akan dilahirkan dengan cara melihat kondisi calon pasangan pengantin. Aplikasi yang diperuntukan kepada calon pengantin sebagai salah satu persyaratan administrasi yang harus dipenuhi untuk melanjutkan ke proses pernikahan.

Dalam hal ini lanjut Faridah, BKKBN sangat mengharapkan konektifitas bersama Kemenag untuk memberikan bimbingan perkawinan dalam upaya pencegahan stunting pada fase calon pengantin.

“Aplikasi Elsimil dirancang khusus menyasar calon pengantin sebagai alat pemantau kesehatan dan edukasi seputar kesiapan nikah dan program hamil. Catin akan dikatakan ‘berisiko’ atau ‘belum ideal/ siap’ jika terdapat salah satu variabel yang berada dalam kondisi belum ideal/ masih berisiko,” ungkap Faridah. 

Sebaliknya tambah Faridah, jika semua variabelnya sudah dalam kondisi ideal/ tidak berisiko, maka aplikasi Elsimil akan mengeluarkan hasil bahwa catin tersebut ideal atau tidak beresiko untuk melanjutkan pernikahan.

Dalam implementasi sistem kerja aplikasi Elmisil tersebut nantinya, pihaknya akan  berkoordinasi dengan pihak KUA setiap kecamatan, ungkap Faridah.

 Sementara itu fasilitator Elsimil BKKBN Aceh, Predi SPd menyebutkan bahwa Elsimil akan berperan sebagai salah satu rekomendasi bagi calon pengantin berupa diterbitkannya sertifikat kepada catin yang akan diserahkan kepada KUA. 

Selanjutnya KUA akan memvalidasi kesiapan catin untuk menikah dan hamil melalui Tim Pendamping Keluarga  (TPK) yaitu bidan, tim penggerak PKK dan kader BKKBN TPK, kata Predi.

“Aplikasi elsimil sama sekali tidak melarang seseorang untuk menikah, misalkan dalam jangka waktu satu minggu keluar sertifikat yang hasilnya menunjukkan resiko maka pernikahan tetap diizinkan. Dalam hal ini KUA meminta TPK untuk melakukan pendampingan terlebih dahulu hingga faktor-faktor resiko tersebut dapat diatasi,” urai Predi.

Selama pendampingan tesebut jelas Predi, TPK akan berkoordinasi dengan pusat kesehatan masyarakat untuk mengambil tindakan sesuai dengan gejalanya. Seperti adanya resiko catin dengan HB rendah maka akan diberikan tablet penambah darah, tambahnya lagi.

Sebagai informasi disebutkan bahwa Kabupaten Bireuen telah melakukan prevalensi penurunan stunting sejak tahun 2020. Dari prevalensi tersebut, Kabupaten Bireuen menduduki posisi ke-3 terendah di Provinsi Aceh setelah Sabang dan Kota Banda Aceh.

Pada acara tersebut, turut hadir sekretaris DPMGPK Bireuen, Andri Saputra, Fitriani MKeb sebagai Nutrionis Muda Dinas Kesehatan Kabupaten Bireuen. Selanjutnya Drs H Zulkifli Idris MPd, Kepala Kankemenag Bireuen dan Muslim MSi, Kepala Bappeda. Bireuen.

Tentang
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh adalah unit vertikal Kementerian Agama di provinsi dan membawahi beberapa kantor kementerian agama di kabupaten dan kota.
Alamat
Jalan Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh 23242
Lainnya
Media Sosial
© 2023 Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh
Oleh : Humas Kanwil Aceh