[Takengon | Yakub] Jika hobbi dan bakat siswa sudah mengarah, kreasi apa pun bisa dirancang di madrasah. Lain stand Ekspo Madrasah ke 4, lain pula keunikannya. Ada pesawat, ada perahu, dan ada kincir air. Di depan Stand Kankemenag Aceh Selatan, naga siap 'menungu' pengunjung.
Di stand Kota Naga (ikon Aceh Selatan) yang Kakankmenagnya di bawah Drs H Asy'ari, penuh juga kerajinan, makanan, lukisan, dan made in siswa daerah Pala itu. Di depan stand milik kontingen yang dikomandoi Drs Bukhari MA itu, naga dengan lidah ke luar itu mengangetkan penonton.
"Aceh Selatan bawa serta ke Takengon, 287 personil. Khas makanannya ialah Gulee Pliek U," kata MC saat defile kontingen di depan Menag, Gubernur, Kakanwil, dan undangan di Alun Musara (4/8).
Dalam stand Kankemenag Aceh Jaya, ada yang menarik pengunjung. Selain kaligrafi, gambar, lukisan, kerajinan, pernak-pernik, dan karya seni lainnya, ada satu bus yang dipakai jasanya, rute Banda Aceh-Medan. Padahal bus ini tidak sering ke jalan Banda Aceh-Lamno, ibukota Aceh Jaya, pemilik karya berwarna kuning-merah ini.
"Naik bus ini pulang ke kampung ya," canda pengunjung, sambil mengamati bus jet star itu, dan bertanya, kiban dipeugot (bagaimana dibikin).
Sementara Aceh Jaya yang makanan khasnya Gulee Jruek dan ikon kabupatennya Gerbang Raja, Kankemenagnya kini di bawah Samsul Bahri SAg. Di bawah ketua kontingen Drs H Umaicin, bawasertakan 266 orang ke Takengon. []
[Naga di depan Stand Aceh Selatan]
[Panitia di depan Stand Aceh Jaya]
[Drs H Umaicin, Ketua Kontingen]