[Takengon | Darmawan] Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM, bertindak selaku Inspektur Upacara pada Peringatan Hari Pendidikan Daerah (hardikda) Aceh ke- 55 Tahun 2014 yang dipusatkan dihalaman Setdakab Aceh Tengah, Takengon. Selasa (2/9). Bupati Aceh Tengah, Ir. H. Nasaruddin, MM membacakan sambutan Gubernur Aceh, seperti biasanya setiap 2 September, pemerintah Aceh memperingati momentum yang sangat bersejarah, terutama bagi insan pendidikan di Aceh khususnya, masyarakat Aceh pada umumnya.
Kisah ini diawali dengan terbentuknya Provinsi Aceh pada tahun 1957. Sekilas kebelakang, para pemimpin pemerintahan Aceh, antara lain Gubernur Aceh, Ali Hasjmy, Penguasa Perang Letnan Kolonel H. Syamaun Gaharu dan Mayor T. Hamzah Bendahara, serta didukung para penguasa, cendikiawan, ulama, dan para politisi lainnya telah sepakat untuk meletakkan pondasi bagi pembangunan pendidikan Aceh.
Semua komponen tersebut bertekad menghapus kebodohan, menghilangkan sengketa, dan menghidupkan suar ilmu pengetahuan yang merupakan cita-cita bersama rakyat Aceh setelah puluhan tahun terjerat perang dan konflik, baik perang dengan kolonial hingga konflik internal lainnya.
Para pemimpin saat itu menyadari bahwa hanya pendidikanlah yang dapat mendongkrak kemajuan berbagai segi kehidupan masyarakat. Seiring dengan itu, salah satu keistimewaan yang diminta ketika Wakil Perdana Menteri Republik Indonesia Mr. Hardi, berkunjung ke Aceh tahun 1957 adalah keistimewaan dalam bidang pendidikan.
Selaras dengan ide tersebut, pada 29 Juni 1958, penguasa perang Daerah Istimewa Aceh membentuk Komisi Perencana dan Pencipta Kota Pelajar/Mahasiswa. Dari ide tersebut dibangunlah kota pelajar dan mahasiswa Darussalam (Kopelma Darussalam). Maka pada 2 September 1959, atau 55 tahun silam, ditandai pula dengan kunjungan Presiden Republik Indonesia Ir. Soekarno ke Aceh dalam rangka meresmikan kampus Darussalam, dengan menggoreskan tulisan: “Tekad Bulat Melahirkan Perbuatan Nyata, Darussalam Menuju Pelaksanaan Cita-Cita”.
Prasasti ini masih dapat terlihat dengan jelas pada tugu Darussalam. Momentum inilah yang senantiasa diperingati sebagai Hari Pendidikan Daerah Aceh (Hardikda) yang pada tahun ini telah mencapai usia ke 55 tahun.Asioma itu pula yang mengilhami Pemerintah Aceh saat ini, meletakkan pendidikan sebagai salah satu program prioritas Pemerintah Aceh.
Hal ini tergambar jelas dalam visi Pemerintah Aceh yaitu Aceh yang bermartabat, sejahtera, berkeadilan dan mandiri berlandaskan UUPA sebagaimana wujud MoU Helsinki 15 Agustus 2005 lalu.
Pelaksanaan Upacara Hari Pendidikan Daerah (hardikda) Aceh ke 55 tahun 2014 juga dihadiri oleh Kakankemenag Kabupaten Aceh Tengah beserta seluruh jajaran Kementerian agama, guru dan siswa/I mulai dari MI sampai Madrasah Aliyah. Peringatan Hardikda Aceh ke 55 tahun 2014 ini bertema “Perspektif Baru Strategis Peningkatan Mutu Layanan Pendidikan Yang berdaya Saing”. [yyy]