Pihak madrasah mesti membangun kemitraan, koneksitas, dan pola yang terintegrasi dengan elemen di unit layanannya, agar mutu dan efektifitas layanan kian besar bisa dirasakan masyarakat.
Harapan ini disampaikan Plh Kepala Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh Drs H Arijal MSi saat membuka Building Comitment Madrasah Zona lntegritas (ZI) Menuju Wilayah Birokrasi Bersih Melayani (WBBM) di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Senin, 1 April 2024.
"Jika semua sudah terkoneksi dengan baik, antara kepala madrasah, kaur dan operator, maka secara sistemik program dan pelaksanaan akan terdigitalisasi. Di samping akan mudah diakses masyarakat dan disimpan datanya," ujar Plh Kakanwil Arijal, dalam acara di Oasis Hotel kawasan Lueng Bata Band Aceh.
Komitmen ini, jelas Kabid PHU, telah lama dipraktikkan oleh madrasah, tapi kini bagi satker madrasah akan disajikan lebih intens dan sistemik untuk didigitalisasi, bersama Katim Organisansi dan Tata Laksana (Ortala) dan Kerukunan Umat Beragama (KUB) Kanwil.
"ZI menuju WBBM ini satu amanat Gusmen untuk tiap unit kerja kita di Kemenag, termasuk pihak madrasah," ingat Arijal yang juga Kabid PHU Kanwil.
"Yang muaranya nanti akan betul-betul layanan kita terintegrasi, yang akhirnya bebas dari KKN," ajaknya.
Acara di Oasis Hotel Lueng Bata Banda Aceh ini digelar Bidang Pendidikan Madrasah (Penmad) Kanwil bersama para kepala madrasah (kamad) dan Kaur TU MA dan MTs se Aceh.
Building Comitment Madrasah yang dibahani dengan beberapa pembahasan tentang komitmen utama untuk melaksanakan kebijakan ZI serta langkah teknis untuk pemenuhan bukti dukung (evidence based) PMPZI Tahun 2024.
"Pemateri acara bulan puasa ini dipandu Katim Ortala dan KUB Zulfahmi SAg MH dan jajarannya," lapor Ketua Panitia Najib ST.
Acara tiga hari, Ahad-Selasa (31 Maret-2 April), diikuti 47 Kamad dan 47 Kaur TU madrasah dengan total 94 peserta.
Pada 2024, lapor Najib, kita usulkan 47 madrasah lagi sebagai pilot projek program ini.[]