Tapaktuan (Dedi Armansyah)---Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Aceh, Drs H M Daud Pakeh pada saat coffe morning, bincang bincang pendidikan Aceh Selatan kedepan menjelaskan pemimpin itu harus peduli pendidikan, tidak hanya pendidikan Agama tetapi juga pendidikan umum, jelas beliau di teras Kankemenag Aceh Selatan, Kamis (21/11).
Kakanwil melanjutkan, tidak hanya di tempat tempat formal, tapi non formal pun lebih efektif kita bahas pendidikan bahkan dengan segelas kopi, "segelas kopi seribu inspirasi", katanya.
Hari ini kita harus kejar posisi prestasi pendidikan kita, hari ini prestasi pendidikan kita berada pada posisi 27 dari 34 provinsi seluruh Indonesia, ini merupakan ancaman bagi kita semua.
Fakta kedua adalah 60 persen mahasiswa kita di Unsyiah itu berasal dari luar Aceh, Aceh hanya 40 persen, ini merupakan bentuk lemahnya pendidikan kita di Aceh.
Kemudian lanjut beliau, dari 14 Universitas Islam Negeri (UIN) secara nasional, UIN Ar-Raniry Aceh berada pada urutan 12 kemampuan membaca Al Qur'an dan menulis Al Quran peringkat 13, padahal Aceh merupakan Provinsi Syariah Islam.
Dengan ini kita duduk bersama untuk melakukan bincang bincang masalah pendidikan, kita tidak bisa menyalahkan siapa siapa, bukan salah guru, bukan salah siswa dan bukan juga salah pemimpin, nah untuk itu, maka kita melakukan instrumen untuk melakukan uji kompetensi guru, kita lakukan lagi ujian online untuk siswa, kita tingkatkan diklat dan sebagainya untuk menjadikan pendidikan kita lebih berkualitas.
Ia berharap kita semua untuk dapat mengubah arah pendidikan, kita gerakan pemimpin dan putra putri kita, kita tidak fokus pada kementerian agama, tapi seluruh lembaga dan daerah, ungkap Daud Pakeh.[]